Mohon tunggu...
Muhammad Fachri Akmal
Muhammad Fachri Akmal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka ngomongin bola meski gak ngerti-ngerti amat.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengapa Riccardo Calafiori Jadi Pembelian Sempurna untuk Arsenal?

3 Agustus 2024   06:00 Diperbarui: 3 Agustus 2024   06:09 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Riccardo Calafiori diperkenalkan sebagia pembelian terbaru Arsenal beberapa hari lalu. (sumber: eurosports.com)

Riccardo Calafiori boleh dibilang sebagai salah satu bek muda paling fenomenal saat ini. Bagaimana tidak, sepanjang musim lalu ia sukses tampil apik hingga mengantarkan klub sekelas Bologna menembus empat besar klasemen Serie A dan otomatis lolos ke fase grup Liga Champions.

 Tak cukup sampai di situ, ia pun melanjutkan tren positifnya dengan menjadi salah satu pilar utama di jantung pertahanan Timnas Italia pada gelaran Euro 2024 kemarin.

Sekarang, Calafiori telah mengambil langkah besar untuk keberlangsungan kariernya. Pemain berusia 22 tahun tersebut memutuskan pindah ke Arsenal setelah ditebus dengan mahar €45 juta disertai dengan beberapa klausul tambahan untuk memperkuat The Gunners selama lima musim kedepan.

Pembelian Calafiori ini merupakan langkah cerdik dari manajemen Arsenal untuk mengarungi musim 2024/25 mendatang. Pasalnya, Calafiori mempunyai segudang atribut yang cocok dengan skema permainan Arsenal di bawah asuhan Mikel Arteta. 

1. Duet Ball-Playing Defender Idaman Arteta

Riccardo Calafiori bakal jadi pembelian sempurna untuk Arsenal. (sumber: sportsmole.co.uk)
Riccardo Calafiori bakal jadi pembelian sempurna untuk Arsenal. (sumber: sportsmole.co.uk)

Riccardo Calafiori merupakan sosok pemain bertahan berkaki kidal yang mempunyai kemampuan passing dan dribbling di atas rata-rata atau biasa disebut sebagai ball-playing defender. Kemampuan ini sudah pernah kita lihat pada Euro 2024 kemarin, dimana operan dan dribel dari Calafiori berulang kali membuka jalan bagi penyerangan Timnas Italia. 

Bahkan, pada pertandingan menghadapi Kroasia, kita bisa melihat kegigihan Calafiori dalam melakukan tusukan ke daerah pertahanan Luka Modric dkk. hingga berbuah assist yang sekaligus meloloskan mereka ke babak 16 besar.

Pemain bertipe seperti ini sangat disukai oleh para pelatih sepak bola zaman sekarang, termasuk Mikel Arteta. Alasannya simpel: sistem permainan sepak bola saat ini kebanyakan mengandalkan build up dari bawah, yang mana itu berarti pemain bertahan tidak hanya dituntut untuk menghalau datangnya bola atau menjaga pemain lawan, tetapi juga harus mempunyai kemampuan passing yang bagus.

Salah satu bek Arsenal, William Saliba, merupakan contoh pemain yang juga mempunyai atribut serupa. Namun, kaki terkuat Saliba adalah kaki kanan. Itu sebabnya kedatangan Calafiori bakal menambah kekuatan Arsenal secara struktur di atas kertas. Ditambah lagi, Arteta masih punya stok bek tengah berkualitas dalam diri Gabriel Magalhaes dan Jurrien Timber.

2. Soal Versatilitas, Calafiori Gak Perlu Ditanyakan Lagi!

Riccardo Calafiori dapat memperkuat setiap lini pertahanan Arsenal. (sumber: calciocasteddu.it)
Riccardo Calafiori dapat memperkuat setiap lini pertahanan Arsenal. (sumber: calciocasteddu.it)

Riccardo Calafiori memang sudah menunjukkan tajinya saat bermain sebagai bek tengah untuk Bologna dan Timnas Italia. Sayangnya, Arsenal sudah mempunyai duet pertahanan kokoh dalam diri William Saliba dan Gabriel Magalhaes. Namun, di lain sisi, rasanya tak mungkin Arsenal mengucurkan dana sebesar €45 juta hanya untuk mencari cadangan dari dua sosok tadi.

Berbahagialah para penggemar The Gunners, karena Calafiori tidak cuma cakap bermain sebagai bek tengah saja. Sebelum benar-benar disulap oleh Thiago Motta menjadi centre-back, Calafiori dulunya lebih akrab dengan posisi bek sayap saat masih memperkuat AS Roma dan FC Basel. Bahkan, dirinya juga sempat dimainkan sebagai bek kanan meskipun hanya beberapa kali saja.

Poin versatilitas ini nampaknya yang bakal dieksploitasi oleh Mikel Arteta untuk memanfaatkan bakat Calafiori. Bukannya tanpa alasan, performa Oleksandr Zinchenko yang semula jadi bek kiri utama tim telah menurun drastis musim lalu, terutama dalam aspek bertahan.

Di lain sisi, memang benar Zinchenko tampil bagus dari sisi penyerangan saat dirinya dipasang sebagai inverted full-back. Peran ini memungkinkan dirinya untuk memiliki keleluasaan masuk dan menguasai lini tengah, mengingat gaya main Arsenal di bawah Mikel Arteta yang sangat terpaku pada penguasaan bola. Ditambah lagi, pemain asal Ukraina itu awalnya adalah pemain tengah saat masih memperkuat Man City. 

Namun, hal itu justru kadang membuat Zinchenko lalai hingga telat turun membantu pertahanan, di samping atribut defensive-nya yang memang boleh dibilang kurang baik.

Kehadiran Calafiori diharapkan mampu menambal kekurangan tersebut selagi tetap memaksimalkan gaya main possession ball ala Mikel Arteta.

3. Masa Depan Cerah Pasukan Muda The Gunners

Riccardo Calafiori akan menyempurnakan skuad muda Arsenal. (sumber: dailycanono.com)
Riccardo Calafiori akan menyempurnakan skuad muda Arsenal. (sumber: dailycanono.com)

Manuver transfer Arsenal dalam beberapa musim terakhir mengindikasikan objektif jangka panjang. Perekrutan di era Mikel Arteta dan Edú Gaspar berkutat pada pemain-pemain muda potensial yang akan 'meletek' dalam beberapa tahun kedepan. Sebut saja nama-nama seperti Declan Rice, Gabriel Martinelli, Gabriel Magalhaes, Ben White, hingga sang kapten, Martin Odegaard, yang semuanya direkrut sebelum usia mereka menginjak 24 tahun. Akan tetapi, mereka sudah menjadi tulang punggung utama tim hingga saat ini.

Memang benar, jarang sekali ada tim yang beranggotakan pemain-pemain muda dan bisa terus konsisten hingga merengkuh semua gelar juara. Begitupula dengan Arsenal yang dua musim beruntun hanya bertugas menjaga trofi Premier League sebelum akhirnya jatuh ke pelukan Man City di minggu-minggu pamungkas sebelum liga resmi berakhir. Itulah mengapa, Arteta tetap membutuhkan pemain-pemain senior yang lebih matang secara jam terbang dan mentalitas, seperti Jorginho, Thomas Partey, ataupun Leandro Trossard. 

Transfer Riccardo Calafiori bukan sebatas untuk memberikan kedalaman bagi skuad Arsenal, tetapi juga sebagai bentuk investasi jangka panjang. Layaknya bunga muda yang masih menguncup, kelak Riccardo Calafiori juga akan mekar seperti halnya mawar yang banyak tumbuh di kota London. Harapannya, tentu saja, agar bunga-bunga muda milik Arsenal ini nantinya bisa menghasilkan panen yang besar saat merekah nanti, entah dalam bentuk trofi atau mungkin untuk dijual lagi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun