Mohon tunggu...
Muhammad Akmal Latang
Muhammad Akmal Latang Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Melihat hidup ini dari perspektif sendiri, bukan mata orang lain

Kebaikan dan niat baik jangan dilihat darimana sumbernya !

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Konfusianisme dan Pengentasan Kemiskinan: Peran Masyarakat dan Pemerintah dalam Membangun Kesejahteraan

29 Januari 2023   15:37 Diperbarui: 29 Januari 2023   15:40 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret permukiman kumuh di salah satu sudut kota Jakarta / Detik.com

Namun, sebelumnya, masyarakat harus mengubah mindset atau pola pikir. Pola pikir yang negatif dan pesimis dapat menghambat seseorang dalam mencari peluang dan menemukan solusi untuk masalah kemiskinan. Oleh karena itu, merubah pola pikir dasar menjadi lebih positif dan optimis dapat membantu seseorang untuk lebih percaya diri dan lebih berani dalam mengambil tindakan untuk mengatasi masalah kemiskinan.

Selain itu, pola pikir yang berorientasi pada konsumsi dapat menghambat pengelolaan keuangan yang baik. Oleh karena itu, merubah pola pikir dasar menjadi lebih fokus pada pengelolaan keuangan dan investasi dapat membantu seseorang untuk meningkatkan pendapatan dan mengelola sumber daya yang ada dengan lebih efisien.

Tidak hanya itu, pola pikir yang lebih berorientasi pada kemandirian dan pengembangan keterampilan juga dapat membantu seseorang untuk meningkatkan peluang kerja dan meningkatkan pendapatan.

Jadi, merubah pola pikir dasar dapat menjadi salah satu solusi yang efektif dalam mengatasi masalah kemiskinan.

Sebagai penutup, kemiskinan dapat dilihat sebagai hasil dari keterbatasan manusia dalam mengelola sumber daya yang ada. Keterbatasan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti keterbatasan pengetahuan, keterbatasan keterampilan, dan keterbatasan mental.

Untuk dapat keluar dari belenggu kemiskinan, manusia harus memahami bahwa keterbatasan-keterbatasan tersebut dapat diatasi melalui pengembangan diri. Ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan meningkatkan kesadaran diri.

Aristoteles menyatakan bahwa manusia diciptakan untuk mencapai kebahagiaan melalui pengembangan diri, yang dapat dicapai melalui praktik-praktik yang terus menerus dan kerja keras. Ini sama dengan keluar dari belenggu kemiskinan dengan cara meningkatkan kapasitas diri agar dapat mengelola sumber daya yang ada dengan lebih efisien dan mencapai kesejahteraan ekonomi.

Filosofi lain seperti konfusianisme juga menganggap bahwa peran pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam mengatasi masalah kemiskinan. Pemerintah harus membuat kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan masyarakat harus berperan aktif dalam membantu pemerintah dalam mengatasi masalah kemiskinan dengan cara memberikan dukungan dan partisipasi dalam program-program yang diselenggarakan.

Singkatnya, keluar dari belenggu kemiskinan memerlukan pengembangan diri, kerja keras dan peran aktif dari individu, pemerintah dan masyarakat yang saling melengkapi dan melindungi satu sama lain.

Semoga tulisan ini dapat menyegarkan akhir pekan kita, Salam sehat.

Sumber: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun