5. Menjaga kondisi ekonomi: Orangtua dapat menjaga kondisi ekonomi keluarga, sehingga anak tidak merasa terdesak untuk melakukan tindak pidana.
6. Menjaga kondisi fisik dan mental: Orangtua dapat menjaga kondisi fisik dan mental anak, sehingga anak tidak merasa tertekan atau merasa tidak memiliki jalan keluar dari masalah yang dihadapi.
7. Mengajak anak untuk bergabung dalam kegiatan positif : Orangtua dapat mengajak anak untuk bergabung dalam kegiatan positif seperti olahraga, seni, atau kegiatan sosial.
8. Meminta bantuan profesional : Orangtua dapat meminta bantuan profesional jika merasa anak memiliki masalah yang sulit diatasi sendiri.
Dan yang tak kalah penting adalah pencegahan tindak pidana yang dilakukan oleh anak-anak atau remaja adalah tanggung jawab bersama dari orangtua, keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
Orang tua adalah sumber pertama dari dukungan dan perhatian yang dibutuhkan oleh anak-anak dalam proses perkembangan mereka. Pembentukan pola pikir dan karakter anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan interaksi yang mereka dapatkan dari orang tua.
Secara umum, membiarkan anak-anak berkembang sendiri tanpa adanya pengawasan dari orang tua dapat menimbulkan berbagai resiko yang cukup serius. Beberapa diantaranya adalah:
1. Anak-anak akan lebih rentan terpengaruh oleh lingkungan yang kurang positif, seperti pergaulan yang negatif atau akses terhadap konten yang tidak sesuai dengan usia.
2. Anak-anak akan kurang memahami norma-norma sosial yang seharusnya diikuti dan dapat melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri atau orang lain.
3. Anak-anak akan kurang memahami pentingnya pendidikan dan akan kurang termotivasi untuk belajar dan berkembang.
4. Anak-anak akan kurang merasa diharapkan dan diakui, sehingga akan mengalami masalah emosional dan mental seperti depresi atau masalah perilaku.