Dibalik impor pangan yang ramai, juga ada ekspor pangan, kenapa? Ingat, Indonesia pernah diakui karena tanahnya yang subur, hasil alam yang berprotein dan tinggi gizi ini kemudian dijual keluar, dan kita disuguhkan beras dari luar yang asalnya tidak jelas, mungkinkan hal ini yang menyebabkan 37% anak Indonesia mengalami kekurangan gizi yang mengakibatkan penghambatan pertumbuhan sel otak? Sehingga generasi muda Indonesia tetap tak dapat bersaing dengan bangsa lain dalam hal apapun.
Kemudian gaya hidup, sadar atau tidak, Indonesia yang merupakan negara dengan budaya terbanyak saat ini mulai terkikis dan hampir punah, hal disebabkan karena tak terbatasnya konsumsi film dan hiburan dari luar melalui teknologi informasi, hal ini berhasil menghipnotis ratusan juta pikiran warga negara Indonesia, media televisi sebagai salah satu faktor penting untuk mengedukasi masyarakat, namun tak sedikit yang digunakan sebagai alat politik bagi pemerintah yang hanya menyajikan kepuasan semu bagi masyarakat.
Secara finansial dapat dilihat dari bank bank yang beroperasi di Indonesia, mana yang memiliki devisa paling banyak dan mana yang berhutang atas nama Indonesia paling banyak, banyak bank asing yang menguasai sebagian besar uang rakyat Indonesia bahkan supaya terlihat lebih pribumi maka mereka merubah nama disesuaikan dengan Indonesia, namun ternyata keuntungannya mengalir ke negara mereka masing masing, bukan hanya itu, kini sebagian masyarakat telah dimanjakan dengan sistem pembayaran non tunai asal luar negeri.
Secara mentalitas, Indonesia telah dijajah oleh asing secara diam diam, mereka membuat pabrik produksi di tanah milik Indonesia, hasil produksi dikirim ke negara asal untuk diolah kembali menjadi barang yang bernilai lebih tinggi, tenaga ahli hingga buruh yang dipekerjakan didominasi oleh bangsa mereka sendiri, kemudian keuntungan dari hasil produksi dan gaji karyawan otomatis mengalir ke negara mereka, Indonesia hanya dapat pajak penjualan dan pengiriman hasil produksi saja.
Namun melihat ketimpangan di atas, tak kunjung ada usaha dari pemerintah untuk merubah hal tersebut, pemerintah seharusnya membuat aturan tegas demi mensejahterakan rakyat sendiri, bukan bekerjasama untuk menggusur secara perlahan pribumi asli Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H