Mohon tunggu...
Muhammad Akmal Latang
Muhammad Akmal Latang Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Melihat hidup ini dari perspektif sendiri, bukan mata orang lain

Kebaikan dan niat baik jangan dilihat darimana sumbernya !

Selanjutnya

Tutup

Politik

Resolusi Tahun 2019, Siapa Sosok yang Tepat Memimpin Indonesia Selanjutnya?

2 Januari 2019   13:51 Diperbarui: 2 Januari 2019   13:58 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi dan Prabowo. Gambar: eramuslim.com

Berbicara tentang 2019, yang terbesit di benak kebanyakan masyarakat yakni pilpres 2019 yang sebentar lagi akan digelar, masyarakat akan diberikan kesempatan untuk memilih calon pemimpin mana yang merupakan sosok yang cocok memimpin Indonesia selama 5 tahun kedepan untuk mencapai Indonesia yang sejahtera dibawah pemimpin yang amanah dan berkapasitas.

Berbicara tentang kapasitas, mari kita uji kedua kandidat yang akan bertarung pada pilpres yang akan datang, mulai dari prestasi dan kapasitas berdasarkan pemikiran kedua kandidat di ruang publik, membandingkan prestasi Jokowi dan Prabowo tentu sangat sulit dibandingkan, namun penulis mencoba menggambarkan sebagaimana yang telah diperlihatkan oleh kedua kandidat.

Jokowi sebagai kandidat petahana telah memperlihatkan kinerjanya selama lebih dari 4 tahun, namun prestasi yang dapat diukir tak sebanyak presiden sebelumnnya, gambarang yang dilihat publik di media televisi disuguhkan oleh pembangunan dan peresmian infrastruktur namun ternyata sebagian besar produk tersebut adalah besutan dari Presiden sebelumnya, sehingga publik kebanyakan menilai hal tersebut merupakan pencitraan yang tak seharusnya diperlihatkan oleh seorang Presiden jika merasa bahwa kepemimpinannya telah berhasil.

Seorang Presiden dinilai telah berhasil apabila rakyat yang dipimpinnya telah merasa aman, baik dari segi finansial, kebutuhan pangan, hukum dan pelayanan sosial lain, namun Jokowi tidak menyuguhkan hal ini, dari sisi finansial terlihat defisit dimana mana, baik BUMN maupun lembaga negara, nilai rupiah terburuk sejak reformasi, pelayanan kesehatan yang semakin menurun dipicu oleh defisit BPJS dan dana Haji yang dananya digunakan untuk infrastruktur, begitu pula dengan kewaspadaan bencana yang tidak lagi efisien membuat banyak masyarakat menjadi korban.

Namun di balik itu, perlu diakui bahwa Jokowi adalah pemimpin yang berhasil membuat Indonesia menjadi negara yang ditertawai oleh negara lain, pasalnya Presiden mana yang berani turun ke got, bagi bagi sepeda dan sertifikat tanah? Hanya Jokowi yang mampu membuat pekerjaan Presiden menjadi terlihat mudah, bahkan lulusan SMP pun bisa melakukan hal itu.

Masih banyak Prestasi Jokowi yang tidak sempat penulis tuliskan satu persatu, jika ingin dikenang, entah julukan apa yang cocok oleh pemimpin yang satu ini.

Selanjutnya Prabowo, sosok yang selalu dikaitkan dengan sosok militer yang keras dan tegas, banyak pula yang memandang hal ini menjadi hal yang menakutkan dengan menuduhnya dalang dari pembunuhan aktivis 98, secara logika, jika hal ini benar, kenapa tidak diadili? Jika dulu alasannya adalah kedekatannya dengan penguasa, bukankah saat ini penguasa adalah saingan dari Prabowo untuk maju ke ajang Pilpres 2019?

Alasan tidak ada yang bisa mengadili Prabowo terkait kasus 98 hanya ada dua yang pertama karena memang beliau tak bersalah, ada upaya mengkambing hitamkan prabowo oleh petinggi militer saat itu, yang kedua karena yang melakukan hal tersebut adalah orang yang saat ini berada di kubu penguasa dan pabila Prabowo dibawa ke persidangan maka akan terbongkar semua kebusukan mantan petinggi militer ini.

Dari sisi kapasitas, Prabowo sudah memimpin ribuan pasukan militer, berbagai organisasi yang dipimpinnya tak ada yang tak berhasil, semua menuai prestasi, beberapa diantaranya berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat di sekitarnya, seperti HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia), APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) dan seluruh organisasi yang telah dipimpinnya termasuk Partai Gerindra dan seluruh sayap partainya yang merupakan satu-satunya partai politik dengan perkembangan tercepat di Indonesia.

Masih banyak lagi Prestasi Prabowo yang telah penulis uraikan secara detail di tulisan sebelumnya, kemudian jika dibandingkan dengan Jokowi, apakah ada prestasi yang jelas dirasakan masyarakat selain bagi bagi sepeda? Itupun sebenarnya bukan sebuah prestasi, dan apakah dana yang digunakan untuk membangun itu semua milik pribadi atau milik rakyat?

Selanjutnya dari sisi Ekonomi, dapat dilihat dari keberhasilan Prabowo sebagai pebisnis internasional, bila dibandingkan dengan bisnis mebel milik Jokowi, dapat diibaratkan katak dan macan yang sedang lomba lari, Jokowi tidak dapat menghampiri apa yang telah diraih pebisnis kelas dunia ini, jadi bagi Prabowo saat ini menjadi Presiden bukan lagi untuk mencari keuntungan.

Jika ingin adil, kita bandingkan prestasi keduanya sebagai orang awam, Jokowi jelas kalah telak dalam hal ini, pasalnya pencitraannya dibangun menggunakan uang rakyat, mulai dari walikota, gubernur hingga presiden semua menggunakan dana negara.

Beda dengan Prabowo yang menurut kesaksian beberapa anak buahnya bahwa gaji selama ia menjabat sebagai pangkostrad tak pernah sekalipun diambilnya, sederetan organisasi dan kegiatan sosial seperti revolusi putih/gerakan emas dan dokling (dokter keliling) dibiayai olehnya untuk melayani kesehatan dan peningkatan gizi masyarakat mulai tahun 2014 hingga kini.

Kemudian dari berbagai pidato kedua kandidat ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Prabowo jelas lebih visioner dibanding Jokowi, hanya Prabowo yang mampu mengungkapkan kerugian negara dan tahu cara menambal kebocoran tersebut, beda dengan Jokowi yang jelas tak ada satupun janji kampanye 2014 yang ia tepati, menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas bukanlah program kerja Jokowi JK saat kampanye dulu, hal ini membuat rakyat menjadi tak percaya lagi padanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun