Hal ini identik dengan persepsinya terhadap MerahPutih, yang senantiasa terpatrikan dalam nuraninya sebagai "harga mati". Â Dari gambaran yang demikian, seluruh warga bangsa tahu betul bagaimana sesungguhnya keberpihakan Prabowo terhadap nasib bangsa dan negara. Tantangan bangsa kedepan jelas akan lebih rumit dibandingkan dengan masa lalu maupun masa kini.
Menipisnya sumber daya alam yang dimiliki otomatis menuntut kepada kita untuk mendayagunakannya secara arif dan bijaksana. Bahan tambang kita yang tinggal puluhan tahun lagi bisa dimanfaatkan, juga harus makin bijak dalam hal pengelolaannya.
Kita perlu ingat, di masa depan masih akan ada jutaan warga bangsa Indonesia yang butuh sumber daya alam bagi kehidupannya. Betapa kejamnya generasi masa kini jika kita tidak berpikir akan masa depan anak cucu kita di masa mendatang. Prabowo menyadari dan memahami benar bagaimana sebaiknya kita melakukan pengelolaan terhadap sumber daya yang dimiliki.
Dalam berbagai kesempatan, Prabowo selalu berujar tentang kerisauannya terhadap nasib bangsa dan negara ke depan jika pemerintah terkesan "salah urus" dalam mengelola negara.
ltu sebabnya, secara langsung atau tidak, pemikiran-pemikiran yang disampaikan Prabowo, selalu bermuara pada penyelamatan negara dan bangsa dari ulah dan tingkah para oknum-oknum tertentu yang mendapat manfaat dari suasana yang terjadi. Konkritnya, Prabowo harus diberi kesempatan untuk "mengelola" bangsa dan negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H