Dari hasil perkembangan tersebut terjadilah REVOLUSI ENERGI di negara yang minim potensi sumber alamnya menjadi NEGARA INDUSTRI seperti sekarang ini.
Negara industri tidak akan pernah melepaskan dan melupakan CIKAL -BAKAL sumber energinya dari AIR.Mereka terus menerus menggali potensi alamnya dan membuat sumber energi.alternatif lainnya dengan maksud mendapatkan penguatan - penguatan energi (reinforcement) dari unsur bumi lainya agar menjadi negara yang BERMANDIRI dalam SUMBER ENERGI,berkelanjutan.
Pemberdayaan dari sumber energi minyak bumi, mineral dan gas alam oleh negara industri hanya sebatas sebagai SUMBER ENERGI CADANGAN,
Konsep pemikiran dan strategi tersebut dikarenakan 2 alasan :
1,KAPASITAS = Semua sumber energi dari unsur TANAH tersebut memiliki Batasan Kapasitas (volume) didalam perut bumi ini.Sehingga tidak layak berkelanjutan untuk improvisasi disemua bidang ke jenjang lebih tinggi.
2.EFESIEN = Letak geografis dari negara-negara penghasil sumber energi ini membutuhkan Aggaran, Media distribusi, Waktu dan Kondisi iklim alam.menjadikannya sumber energi ini tidak MURAH.
Bagi negara industri, asas manfaat dan daya guna dari sumber energi AIR dan UDARA sudah mencukupidan sumber energi tersebut didapat dengan "FREE OF CHARGE" alias GRATIS !!!
Dari rekam jejak tersebut, kontribusi negara industri/maju menghasilkan olah teknologi yang menggunakan sumber energi dari minyak bumi, mineral dan gas alam, bukan hanya untuk membantu pekerjaan dalam regenerasi energi, melainkan berkecenderungan sangat besar terhadap NILAI EKONOMI.
Maka dari itu, 2 konsep di atas tersebut mempunyai nilai tersendiri dalam bagi negara industri dalam 'pendapatan negara'
Bila kita cermati dari KITAB SUCI yang mana hal ini belum terjadi seperti sekarang ini, TUHAN sudah menanyakan kepada kita sebagai manusia : "MAKA NIKMAT TUHAN MANAKAH , YANG KAMU DUSTAKAN ?" [surah arrahman]
Indonesia negara "gemah ripah loh jinawi" , sangat kaya akan sumber daya alamnya.namun kenapa,kita terlena dengan keajaiban dan hanya menikmati "surga dunia" ini ? Enggan untuk menggali lebih dalam potensi yang terkandung didalamnya.Hanya menerima sesuatu yang instan dari negara-negara sumber alamnya yang krtitis tanpa ada insting keingintahuan mengkaji lebih jauh,pokok dasar apa mereka menciptakan dan membangunnya ?