Mohon tunggu...
AKMALIA JESA FAHREVI
AKMALIA JESA FAHREVI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate student of Indonesian Language and Literature Development, Faculty of Cultural Sciences, Gadjah Mada University

Mahasiswa yang memiliki minat mendalam dalam dunia tulis-menulis.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Sastra Lisan dalam Irama dari Cerita Rakyat Menjadi Lagu

2 Februari 2025   20:30 Diperbarui: 2 Februari 2025   22:14 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Rahwana marah menggeram)


Iyo wae yaeya, iyo wae yae

Iyo wae yae yaiyo yae

Iyo wae yaeya iyo wae yae

Iyo wae yae yaiyo yae

Sumber : Anoman Obong - Waldjinah (Youtube)

Lirik lagu tersebut diadaptasi dari cerita "Anoman Obong" yang berkembang di masyarakat Jawa. Kisah Anoman ini terdapat beberapa versi yang berbeda beda. Akan tetapi pembahasan ini hanya akan mengulas versi cerita yang ditransformasikan menjadi lagu "Anoman Obong". Didapat dari sebuah sumber yaitu website Asal Usul Sejarah (Cerita Singkat Ramayana : Anoman Duta / Anoman Obong - ASAL USUL & SEJARAH), cerita rakyat Anoman Obong mengisahkan tentang  seekor kera putih yang menjadi tangan kanan Prabu Rama, suami Dewi Shinta. 

Alkisah Dewi Shinta yang diculik oleh Rahwana. Prabu Rama memerintahkan Anoman untuk pergi ke Kerajaan Alengka. Hal ini dilakukan karena mendengar kabar simpang siur tentang keberadaan Dewi Shinta. Dalam perjalanan menuju Kerajaan Alengka, Anoman menemukan Dewi Shinta di sebuah taman di Kerajaan tersebut. Namun Dewi Shinta saat itu mendapat tekanan karena Rahwana terus memaksanya untuk menjadi istrinya. Anoman akhirnya bisa menggunakan seluruh kekuatan dan kebijaksanaannya untuk menemui Shinta dan meyakinkannya bahwa Rama akan datang untuk menyelamatkannya.

Namun setelah berbicara dengan Shinta, Anoman menghadapi berbagai tantangan dari pasukan Rahwana yang berusaha menghentikannya. Salah satu bagian penting dari cerita ini adalah saat Anoman membakar kota Alengka setelah membuktikan kekuatannya dan mengancam Rahwana. Anoman menghancurkan dan membakar banyak bagian kota di Alengka dengan kekuatan dan kemarahannya yang luar biasa. Inilah yang disebut Anoman Obong (Pembakaran Anoman). Dalam versi cerita ini, Anoman membakar Arenka sebagai tanda perlawanan terhadap kejahatan Rahwana. Sebagian besar kota terbakar habis, namun Anoman terhindar dari kobaran api  karena kekuatan dan perlindungan ilahi yang dimilikinya. Kota yang terbakar  juga menjadi simbol kehancuran yang akan dialami  Rahwana dan kerajaannya akibat perbuatan kejamnya.

Dalam cerita Anoman Obong ini, terkandung beberapa pesan moral yang patut kita teladani. Diantaranya nilai tentang tanggung jawab, keberanian, serta kejujuran. Nilai tanggung jawab dapat dilihat pada diri Anoman ketika diberikan tugas oleh Rama untuk melihat keadaan Shinta di Alengka. Dengan penuh tanggung jawab Anoman menjalankan tugas yang diberikan oleh Rama, walaupun dalam perjalanya Anoman menemui banyak rintangan, Anoman berhasil menemui Sinta sebagai bentuk tanggung jawab atas tugas yang diberikan kepada Anoman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun