Mohon tunggu...
Akmal Fatih Seif Aldien
Akmal Fatih Seif Aldien Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Artikel Opini: Mengapa Pendidikan Seksual Harus Dimasukkan ke Kurikulum Sekolah?

21 April 2024   00:30 Diperbarui: 21 April 2024   01:55 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:  slideshare.net

Contoh satu hasil paling serius dari kurangnya pendidikan seksual yaitu tingginya angka tingkat kehamilan remaja tidak diinginkan. Dengan memberikan pengetahuan komprehensif tentang kontrasepsi dan hubungan seksual yang aman, kita dalam pandangan sebagai institusi pendidikan dan kesehatan bisa membantu remaja menghindari kondisi yang bisa mengubah hidup mereka.

Data diterima dari National Library of Medicine National Center for Biotechnology Information ncbi.nlm.nih.gov risiko kehamilan yang tidak diinginkan tidak hanya mencakup risiko aborsi dan komplikasi terkait aborsi tetapi juga risiko kehamilan ektopik yang dapat menurunkan kesuburan di masa depan, dan risiko kehamilan anggur yang dapat menyebabkan keganasan. Kontrasepsi dapat mengurangi risiko kehamilan yang tidak diinginkan, kehamilan ektopik dan mola, serta IMS. Selain itu, kontrasepsi hormonal mengurangi risiko beberapa jenis kanker, dismenore, dan perdarahan menstruasi berat serta merupakan pengobatan untuk endometriosis.

Kesimpulan

Mengintegrasikan pendidikan seksual ke kurikulum sekolah merupakan langkah penting juga bertanggung jawab atas remaja untuk membantu memahami serta mengelola seksualitas mereka. Dengan memberikan pemahaman informasi akurat juga mendukung, kita dalam pandangan sebagai institusi pendidikan dan kesehatan bisa menolong mereka membangun masa depan lebih sehat dan lebih bahagia. Kita dalam pandangan sebagai institusi pendidikan dan kesehatan tidak bisa lagi membiarkan pentingnya pendidikan seksual supaya menciptakan masyarakat yang lebih baik dan lebih berpendidikan secara seksual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun