Mohon tunggu...
Akmal Fatih Seif Aldien
Akmal Fatih Seif Aldien Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Artikel Opini: Mengapa Pendidikan Seksual Harus Dimasukkan ke Kurikulum Sekolah?

21 April 2024   00:30 Diperbarui: 21 April 2024   01:55 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber:  diskominfotik.lampungprov.go.id
Sumber:  diskominfotik.lampungprov.go.id

Pendidikan seksual bisa membantu untuk meminimalisasi tingkat kekerasan seksual. Dengan diperkenalkannya konsep-konsep persetujuan, batasan pribadi, serta penghargaan akan diri sendiri, kita dalam pandangan sebagai institusi pendidikan dan kesehatan bisa membantu mencegah atau menghindari perilaku merugikan juga memperkuat hubungan sehat antarpribadi.

Data dilansir dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Republik Indonesia djkn.kemenkeu.go.id Menurut World Health Organization (WHO) (2017) ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual, antara lain:

1. Pendekatan Individu

  • Merancang program bagi pelaku kekerasan seksual dimana pelaku harus bertanggung jawab terhadap perbuatannya seperti menetapkan hukuman yang pantas bagi pelaku kekerasan seksual;

  • Memberikan pendidikan untuk pencegahan kekerasan seksual seperti pendidikan kesehatan reproduksi, sosialisasi mengenai penyakit menular seksual, dan pendidikan perlindungan diri dari kekerasan seksual.

2. Pendekatan Perkembangan

Pendekatan perkembangan yaitu mencegah kekerasan seksual dengan cara menanamkan pendidikan pada anak-anak sejak usia dini, seperti:

  •  Pendidikan mengenai gender;

  • Memperkenalkan pada anak tentang pelecehan seksual dan risiko dari kekerasan seksual;

  • Mengajarkan anak cara untuk menghindari kekerasan seksual;

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun