Mohon tunggu...
Akmal Darojat
Akmal Darojat Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Tingkat Akhir

Sebagai seorang Sarjana Pendidikan saya senang mengamati lingkungan dan fenomena yang ada, dengan pengalaman mengajar yang masih minim saya akan mecoba menuangkan opini dan ide yang saya dapatkan dalam bentuk tulisan, saya pun terbiasa menerima masukkan, silahkan komentar atau hubungi saya langsung di sosial media saya ya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Sejarah Paguyuban Pasundan Sebagai Wawasan Organisatif Masyarakat Sunda

17 Maret 2024   10:14 Diperbarui: 17 Maret 2024   10:28 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2. Sentralisasi: Seiring berjalannya waktu, Paguyuban Pasundan mungkin cenderung menjadi lebih sentralisasi dalam pengambilan keputusan dan pemberian sumber daya. Hal ini dapat menyebabkan ketidaksetaraan dalam partisipasi dan manfaat bagi anggota di daerah yang lebih terpencil atau terpinggirkan.

3. Relevansi: Ada pertanyaan tentang sejauh mana Paguyuban Pasundan tetap relevan dalam menghadapi tantangan dan perubahan sosial, ekonomi, dan politik yang cepat di Indonesia. Apakah organisasi ini mampu beradaptasi dan merespons kebutuhan dan aspirasi masyarakat Sunda yang terus berkembang?

4. Ketergantungan pada Pemerintah: Ada kekhawatiran bahwa Paguyuban Pasundan mungkin terlalu bergantung pada dukungan dan arahan dari pemerintah, yang dapat membatasi kemandiriannya dalam memperjuangkan kepentingan dan aspirasi masyarakat Sunda secara mandiri.

5. Inklusi Gender dan Generasi Muda: Meskipun memiliki sejarah yang panjang, Paguyuban Pasundan mungkin belum sepenuhnya memperhatikan inklusi gender dan partisipasi aktif generasi muda dalam kegiatan dan pengambilan keputusan

Dalam menganalisis sejarah Paguyuban Pasundan, penting untuk mempertimbangkan berbagai perspektif dan konteks sosial, politik, dan budaya yang mempengaruhinya. artikel ini dapat menjadi panggilan untuk refleksi dan perubahan yang lebih baik dalam memandu peran dan arah organisasi ini di masa depan.

(Artikel ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas wawasan kepasundan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun