Mohon tunggu...
NurAkmal Syahdanhaq AhmadYusuf
NurAkmal Syahdanhaq AhmadYusuf Mohon Tunggu... Administrasi - just an ordinary person, trying to be humble n develop myself

Mahasiswa fakultas pertanian Universitas Widyagama Malang, Hobi Olahraga dan Makan, "It's a slow process but quitting won't speed it up"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ayo Lestarikan Budaya Kuliner Tradisional Kita

11 September 2017   14:52 Diperbarui: 11 September 2017   15:19 1231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
hasil produk setelah berbagai proses pembuatan. sumber : koleksi pribadi

Hehe

Challenge accepted.

Tapi belum bisa action, terbatas modal.

Bingung mau action tapi ndak ada modal. Haha Kebetulan ada event PKM, program kreativitas mahasiswa yang didanai oleh dikti sampai 12,5 juta. Saya pikir lumayan nanti kalo bisa lolos. Akhirnya coba saya tulis proposalnya, dan Alhamdulillah bisa di danai. Di bawah naungan Univ saya, Universitas Widyagama Malang, dengan bimbingan dosen saya ibu Dr. Ir. Tri Wardhani, MP. Big thanks to them.

Dan setelah dana cair, let's action!!

Setelah belajar belajar sama juragan jemblem dulu, akhirnya dimulailah action nya. Jadi sih bulat- bulat dan sudah ada isian. Dan saat di goreng, DUARRR jemblemnya meledak, saya ndak bohong. Kalo ga percaya bisa nanya sama ibuk saya. Menurut saya karena perbedaan tekanan dari isian jemblem, kebetulan waktu itu saya isi coklat olahan dan adonan jemblem yang daya rekat antar partikelnya yang kurang kuat menyebabkan isian tersebut meledak. Isian yang mendidih terkena minyak panas mendesak adonan untuk keluar, tetapi adonan tersebut tidak bisa menahannya. Tangan saya dan sedikit bagian wajah saya jadi korbannya, Alhamdulillah. Tapi hal ini tidak mematahkan semangat saya untuk mencobanya, hingga kesekian kalinya.

jemblem yang pecah saat digoreng sumber: koleksi pribadi
jemblem yang pecah saat digoreng sumber: koleksi pribadi
Ternyata problem dari kebanyakan penjual jemblem tetap sama, saat sudah di goreng banyak yang pecah bahkan meledak seperti saya tadi. Bahkan kadang kali saya jumpai di penjual gorengan masih tetap ada yang pecah jemblemnya hehe. Akhirnya banyak bermunculan statement dari penjual gorengan maupun penjual jemblem yang saya coba satu persatu seperti " harus memakai singkong jenis xxx, jangan dikasih garam, ukurannya harus besar, kalo ga besar nanti pecah, harus singkong yang baru diambil dari pohonnya, semua saya coba dan sedikit saya cari referensi ilmiahnya tapi tidak nemu hehe.

Dan walhasil masih tetap pecah, hampir putus asa saya membuatnya. Tetapi Alhamdulillah Allah kasih jalan buat saya dan bisa berhasil di goreng tidak pecah dengan metode saya sendiri hehe. Daaaan Jadilah takoyaki versi jawa alias "Javanese takoyaki" hehe. Tepat sebelum monev internal dari dikti, dan bisa dengan tegap saya persembahkan kepada reviewer dan konsumen saya nantinya.

jemblem versi repackage hasil karya sendiri. sumber : koleksi pribadi
jemblem versi repackage hasil karya sendiri. sumber : koleksi pribadi
hasil produk setelah berbagai proses pembuatan. sumber : koleksi pribadi
hasil produk setelah berbagai proses pembuatan. sumber : koleksi pribadi
Skip skip acara PKM selesai dan saya ndak lolos pimnas. Tapi tidak apa apa, bisa saya gunakan untuk lebih focus mengembangkan produk saya, kita ambil positifnya saja.

Sampai sekarang ini sudah saya kembangkan dan terjual dengan berbagai ,macam varian rasa. Seperti tiramisu, coklat, keju, orginal, kacang hijau dan sebagainya. Dan kedepan mau saya kembangkan produk jemblem dengan kemasan vakum, sebagai oleh-oleh khas malang. Jadi nanti konsumen yang ada diluar kota tetap bisa menikmati jemblem ini, bisa menggoreng sendiri di rumah masing masing dan bisa menikmati dalam keadaan hangat. Amiiin

Nah itu sedikit share dari saya, intinya jangan takut buat coba sesuatu hal yang baru. Awali dengan bismillah dan yakin kalau bisa. Ide bisnis bisa datang darimana saja, dan bisa diwujudkan dalam produk yang baru. Produk baru dalam artian bisa memang produk baru tapi bisa juga merepackage produk yang lama. Membuat sebuah produk baru memang sulit, tetapi lebih sulit untuk memasarkannya. Bener kan? Maka dari itu media mana saja bisa kita gunakan untuk sarana pemasaran, terutama media online dengan cost yang paling rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun