Mohon tunggu...
Akmal Husaini
Akmal Husaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka menjaga kebersihan

kebersihan sebagian dari iman. Karena itulah jadilah pribadi yang bersih

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengikuti Jejak Suri Tauladan Terbaik dalam Moderasi Beragama

28 Mei 2023   08:45 Diperbarui: 28 Mei 2023   08:47 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Damai Itu Indah - tribunnews.com

Nabi Muhammad SAW adalah seorang moderat, sangat menghargai semua orang walaupun berbeda suku, ras, dan agama. Tentu saja, pandangan moderat Nabi Muhammad SAW diuji oleh sikap perlawanan, fitnah, dan cemoohan pihak yang tidak bersetuju. Namun demikian, terhadap semua tindakan negatif tersebut, Rasulullah Muhammad SAW tetap bersikap lemah lembut. Sikap demikian menimbulkan simpati dan keinginan golongan non muslim untuk memasuki Islam. Selain itu, sifat Rasulullah SAW ini dapat membuat golongan non-muslim yang ada di Madinah mendengarkan seruan-seruan kebaikan dan perdamaian yang disampaikannya.

Lantas mereka yang ketika berdakwah malah mengkafirkan orang lain, merasa benar sendiri, membid'ah kan ritual keagamaan kelompok lain karena tidak sejalan dengan paham yang dianutnya, siapa yang mereka ambil sebagai teladan? Menurut Gus Mus, banyak orang mengaku berdakwah, mengajak kepada Islam, tapi dia sendiri menjauh dari akhlak Islam. Bukannya memberi contoh moral yang mulia, malah mengajarkan untuk membenci sesama, lalu mengobarkan permusuhan kepada siapa saja di luar kelompoknya. Puncaknya menebar teror di mana-mana.

Menurut Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, M.Hum. Ketua Umum Asosiasi Dai-Daiyah Indonesia (ADDAI) kunci memiliki sikap pandangan moderat dalam beragama itu satu sebetulnya adalah menambah wawasan, menambah ilmu, menambah teman diskusi dan mau menerima perbedaan, memahami perbedaan, memahami adab dalam berbeda, tidak merasa benar sendiri, itu sebetulnya kuncinya. Ketika dari ustadz, kiai, ulama, para penceramah, apalagi penceramah muda punya semangat itu, insya Allah semangat moderasi beragamanya pasti akan terus menyala. Dia selalu mencari hal-hal yang solutif, selalu mencari sesuatu yang kira-kira nilai manfaatnya lebih besar daripada mudharatnya. Selalu juga menyampaikan kebenaran dengan cara yang benar, menyampaikan kebaikan dengan cara yang baik, melarang kemungkaran dengan tidak melakukan kemungkaran. Itu hal-hal yang juga penting dipahami oleh para tokoh agama, para penceramah, para pemuka agama, khususnya penceramah muda yang di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun