Kami meninggalkan kampung wisata Rammang-Rammang setelah ashar. Belum puas, kami banting stir ke kanan. Ke kafe yang letaknya masih di kawasan Rammang-Rammang.
Angin sepoi-sepoi. Sore menjelang senja. Kami nongkrong di sebuah kafe yang dibangun di puncak batu karst yang sebesar gunung. Dari atas, kita bisa melihat sawah, empang, barisan gunung karst yang menjulang indah.
"Pemandangan dari atas sini sangat indah." Kata syekh Fahd tak dapat menyembunyikan kekagumannya.
Kami akhirnya berlama-lama di sini. Mengobrol. Terkadang serius, terkadang bercanda. Sambil menikmati penganan tradisional , kopi, dan teh hangat. Tawa yang lepas. Bunyi seruputan minuman. Renyahnya singkong goreng. Pedasnya sambel. Dan segarnya angin. Nikmatnya. Alhamdulillah.
Ah, sungguh menjejaki tempat indah ini adalah momen penutup yang klimaks bagi sepanjang hari bahagia kemarin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H