Mohon tunggu...
Mudzakkir Abidin
Mudzakkir Abidin Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang suka menulis

Menulis adalah sumber kebahagiaan. Ia setara dengan seratus cangkir kopi dalam menaikkan dopamine otak. Jika kopi berbahaya jika berlebihan dikonsumsi, namun tidak dengan tulisan, semakin banyak semakin baik buat otak.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Amerika Serikat ke Makassar untuk Al-Qur'an

20 Mei 2024   15:11 Diperbarui: 20 Mei 2024   15:47 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama di sini, mahasiswa Kingston University di London ini memilih fokus menghafal mutqin lima juz dibandingkan menamatkan hafalan 30 juz sebulan. Sebab ia bermimpi menjadi imam sepulangnya ke Amerika. Alhamdulillah, ia sukses menghafal lima juz lancar.
 
Ershal sebenarnya masih mau tinggal lebih lama, untuk menghafal lebih banyak lagi, tapi ibunya mau naik haji Juni bulan depan, jadi ia harus pulang melihat ibunya.

Sesaat sebelum ia masuk dalam ruang tunggu bandara, saya menyalaminya. Saya sedikit berbicara dengannya dengan bahasa Inggris yang agak kacau. Sebab Ershall juga kacau dalam berbahasa Indonesia. Aksennya mirip bule. Untungnya ia paham saat orang berbicara dengannya.

Ketika tubuhnya menghilang dari pandangan, saya tiba-tiba merasa tertampar oleh anak muda ini. Ia datang jauh-jauh dari Amerika Serikat. Negeri non muslim lagi. Membutuhkan effort dan perjuangan yang besar. Mengeluarkan biaya tak sedikit. Meninggalkan waktu belajar di kampus. Demi menghafal Al-Qur'an.

Padahal saya sendiri meski tinggal di Indonesia, bahkan mengajar di pondok tahfidz, tapi hafalan Al-Qur'an saya masih berantakan. Tekad untuk menambahnya juga kurang.

Ershall pula dengan membawa oleh-oleh lima juz yang kelak akan dibacanya di Amerika Serikat. Saya pulang ke rumah membawa inspirasi darinya.

Ah, anak muda ini keren. Saya patut bangga dan berterima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun