Mohon tunggu...
Mudzakkir Abidin
Mudzakkir Abidin Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang suka menulis

Menulis adalah sumber kebahagiaan. Ia setara dengan seratus cangkir kopi dalam menaikkan dopamine otak. Jika kopi berbahaya jika berlebihan dikonsumsi, namun tidak dengan tulisan, semakin banyak semakin baik buat otak.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Guru Pembelajar

11 September 2023   11:03 Diperbarui: 11 September 2023   16:00 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru dan Kualitas Pendidikan

Lembaga pendidikan yang menaruh perhatian pada peningkatan kemampuan dan kapasitas pendidik harus mendapatkan apresiasi tinggi. Sebab betapa pun canggihnya fasilitas, bagusnya sarana dan prasarana, dan hebatnya kurikulum, tetap saja guru sebagai penentu suksesnya pendidikan sebuah sekolah. 

Kita boleh mengatakan bahwa guru yang baik akan melahirkan peserta didik yang baik lalu berdampak positif pada kualitas sekolah. Sebaliknya, guru yang buruk tentu akan sulit melahirkan peserta didik yang baik dan akibatnya berdampak buruk bagi kualitas sekolah. 

Lalu apakah yang dimaksud dengan guru yang berkualitas itu? Jawabannya akan beragam. Namun, tidak akan jauh dari beberapa hal berikut : seperti memiliki kompetensi yang mumpuni terhadap mapel yang diajarkan, mampu menguasai IT, menjadi teladan dengan akhlak mulia, kreatif dan inovatif, memahami dan menerapkan metode mengajar yang sesuai kebutuhan peserta didik, dan mampu berkolaborasi. 

Dan cara terbaik menjadi guru yang berkualitas seperti kriteria di atas adalah tekad dan usaha untuk terus belajar dan berkembang. 

Guru dan Stereotip yang Negatif

Saya pernah menonton sebuah podcast yang narasumbernya mengatakan mengajar itu bukanlah sebuah life skill yang unik. Sebab hampir semua orang bisa melakukannya. 

Ia menguatkan penilaiannya dengan logika : "dokter, polisi, tentara, dan pilot bisa mengajar. Tapi apakah pengajar bisa menjadi seperti mereka?"

Ia menganggap profesi dokter, polisi, tentara, dan pilot sebagai pekerjaan yang unik karena tak bisa dilakukan oleh semua orang, butuh keahlian dan kompetensi khusus untuk bisa melakukannya. Sementara itu, ia meremehkan profesi mengajar, karena menurutnya mengajar tak perlu keahlian khusus kecuali bisa dan pede berbicara dan tahu ilmu yang ingin diajarkan. 

Makanya lanjut dia, tak mengherankan jika guru kurang dihargai. Buktinya profesi guru paling rendah gajinya di antara profesi lainnya. 

Mari kita bantah perspektif di atas itu. Bahwa Mengajar tak boleh serampangan. Tak semua orang bisa mengajar dengan baik. Mengajar itu adalah seni dan profesi yang membutuhkan kompetensi khusus. Mengajar butuh ilmu yang mendalam. Mengajar butuh metode yang sesuai. Mengajar butuh penguasaan IT. Mengajar butuh integritas dan komitmen. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun