Mohon tunggu...
Mudzakkir Abidin
Mudzakkir Abidin Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang suka menulis

Menulis adalah sumber kebahagiaan. Ia setara dengan seratus cangkir kopi dalam menaikkan dopamine otak. Jika kopi berbahaya jika berlebihan dikonsumsi, namun tidak dengan tulisan, semakin banyak semakin baik buat otak.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Pertentangan antara Manja dengan Mimpi Besar

11 September 2022   22:31 Diperbarui: 12 September 2022   05:00 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selepas shalat lail, ia bertekad menghafal dua halaman Al-Qur'an selama sejam sampai shalat shubuh ditunaikan. Sesuatu yang tak pernah ia lakukan. Dan ternyata ia bisa dan mudah baginya. Ia tersenyum bahagia.

"Ibu, Tita dapat nilai A semua mapel dalam ujian mid semester. Hafalan Tita sudah 5 juz" Ucapnya suatu hari saat ia sudah tiga bulan belajar di Spidi pada ibu yang ada di balik sambungan telepon.

Berapa kali Tita mengalami pasang surut semangat? Tak terhitung jumlahnya. Tapi selalu berhasil bangkit lewat motivasi guru dan temannya. Pun oleh kemauan tak boleh kalah oleh teman. Juga terpengaruh dari apa yang ia lihat dari orang di sekitarnya yang rajin dan bersemangat. Tita menyadari betul pentingnya lingkungan yang baik. Gadis berusia 14 tahun itu berhasil merawat konsistensinya dalam belajar dan beribadah dengan aturan sekolah yang kasat mata membelenggu, namun sejatinya menuntunnya ke arah di mana ia dan impiannya bisa berpelukan manja.

Hingga kini di kelas sembilan bahasa, Anisah Nailatul Izzah Aras jika berlebihan dikatakan terbaik, ia merupakan salah satu siswi terbaik. Profil siswi smart, shalihah, 'malebbi' (anggun) tereflesikan pada dirinya.

Kisah Tita dan pertentangan batinnya adalah salah satu kisah dari seribu satu kisah perjuangan dan pengorbanan di sekolah ini. Tak dimungkiri ada yang gagal. Tapi jauh lebih banyak yang sukses.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun