Salah satu bukti sederhana dari ajaran Islam mengedepankan keshalihan sosial bisa terlihat dalam contoh kasus berikut : suatu ketika barisan paling depan untuk shalat sedang kosong hanya untuk satu orang saja. Karena punya keutamaan yang mulia, boleh kita berlomba untuk mengisinya. Tapi jangan sampai kita mendorong orang lain hanya karena ingin mendapatkan kemuliaan berada di barisan depan. Kita melakukan hal yang bersifat haram untuk mendapatkan kemuliaan yang bersifat Sunnah.
Namun perlu diingat bahwa ibadah sosial meski lebih baik dibanding ibadah individual, namun jangan sampai kebablasan sehingga mengabaikan ibadah individual. Misalnya seseorang abai dari melaksanakan shalat lima waktu karena sibuk membantu orang lain.
Pada kesimpulannya, ibadah-ibadah yang bersifat individual dan sosial harusnya tetap mengedepankan keseimbangan. Memprioritaskan mana yang lebih mendesak untuk dilakukan. Jangan sampai cenderung berlebihan pada salah satu dari keduanya sehingga mengabaikan yang lain. Atau tak mengenal mana yang lebih utama untuk dilakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H