Mohon tunggu...
Mudzakkir Abidin
Mudzakkir Abidin Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang suka menulis

Menulis adalah sumber kebahagiaan. Ia setara dengan seratus cangkir kopi dalam menaikkan dopamine otak. Jika kopi berbahaya jika berlebihan dikonsumsi, namun tidak dengan tulisan, semakin banyak semakin baik buat otak.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tradisi Bugis Makassar : Kontroversi Uang Panaik Mahar (Mahal)

3 Juli 2022   10:43 Diperbarui: 26 Juli 2022   12:07 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih dari Bone, seorang calon mempelai pria pernah memberikan uang Panaik senilai 3 M kepada pihak calon mempelai wanitanya.

Tapi dibalik tiga cerita mewah yang Panaik di atas, tak bisa dihitung lagi cerita miris tentang uang panaik. Betapa banyak rencana pernikahan batal karena masalah ketidakcocokan uang Panaik padahal si pria dan wanita sudah saling mencintai. Akhirnya yang terjadi kedua anak itu melakukan "kawin lari" yang artinya mereka minggat dari kampung halaman tanpa restu orang tua mereka dan melakukan pernikahan tanpa wali di tempat mereka kabur.

Begitu pula cerita tentang permasalahan pelik, mulai dari putusnya hubungan silaturrahmi, kekeluargaan, persahabatan, hingga pertumpahan darah akibat dari ketidakcocokan uang panaik ini.

Oleh karena banyak fenomena masalah yang timbul akibat uang Panaik ini, komisi fatwa MUI Sul-Sel merasa perlu campur tangan, meski hanya dalam taraf menganjurkan yang tidak memberatkan salah satu pihak.

Uang Panaik sejatinya dimaknai sebagai simbol penghormatan kepada wanita dan juga simbol keseriusan calon mempelai pria kepada wanita yang ingin dinikahinya.

Di sosial media pembahasan uang Panaik yang tinggi kerap kali mendapatkan komentar pro kontra dari netizen. Sebagian melihat uang panaik yang tinggi sama dengan menjual anak wanita. Biasanya  komentar seperti itu dituliskan oleh pria. Dan mendapatkan balasan dari para wanita dengan kalimat olokan "makanya bekerja yang keras demi mendapatkan uang banyak jika ingin mendapatkan wanita terbaik."

Apa pun itu, jika jika masalah ini dikembalikan pada kaca mata syariat Islam. Maka akan ada solusi. Nabi pun tak memberikan batasan tertentu pada mahar. Hanya beliau menganjurkan mahar yang ringan. Semakin ringan maharnya, semakin baik pernikahan tersebut. Juga solusi lain dari Nabi adalah jika yang datang melamar itu adalah pria yang baik dan shalih, maka terimalah ia. Sebab kategori pria shalih, itu yang terbaik meski tak punya banyak harta. Bukan karena ia kaya, keturunan bangsawan, dan sejenisnya.

Saya teringat ucapan Umar bin Khattab "nikahkanlah anak wanitamu dengan pria yang shalih, sebab jika suatu saat ia tak suka pada anakmu, ia tak akan menyakitinya."

Benar sekali. KDRT sering kali terjadi pada istri karena pemahaman agama suami yang tak baik.

Oleh karena itu, sebaiknya pilihlah laki-laki yang shalih yang baik akhlak dan agamanya. Tapi jika ada yang baik agamanya, kaya, gagah, itu lebih baik. Ada, gak, yah yang seperti itu?!! Tentunya banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun