Namun ia berhasil melewati semua godaan dan rontakan hatinya. Hingga semua berubah menjadi cinta pada kehidupan di Spidi. Diakuinya, ummi-ummi berperan sangat baik sebagai ibu kedua baginya selama ia rindu pada ibunya.
Dalam pidatonya ia mengakui jika Spidi telah memberi beribu makna buatnya baik sebagai siswi maupun sebagai anak wanita. Saat ditanya apa maksudnya, ia menjawab :
"Spidi merubah banyak hal dalam pendidikan agama saya. Dari yang dulu belepotan cara membaca Al-Qur'an, sekarang bukan hanya pandai membaca, tapi juga bisa khatam hafalan 30 juz Al-Qur'an. Tinggal di Spidi juga menjaga saya sebagai anak wanita dari kehidupan negatif di luar sana."
"Spidi juga memberi kami banyak peluang mengikuti lomba. Baik itu tingkat lokal mau pun internasional. Alhamdulillah, saya berhasil menyabet gelar juara satu olimpiade bahasa Inggris tingkat nasional satu kali, dua kali juara lomba pidato bahasa Inggris tingkat nasional. Saya juga pernah mengikuti kompetisi online baca berita." Lanjut gadis yang menamatkan SD hanya dalam lima tahun karena mengikuti kelas akselerasi ini.
Pantas saja Spidi memilihnya menjadi satu-satu wakil wisudawan berdiri menyampaikan pidato kesan dan kesan. Ternyata prestasinya dalam urusan speaking sangat luar biasa. Tak main-main, kancah level nasional.
Dari sini bisa kita buktikan jika Spidi bisa memberikan output yang sangat baik bagi peserta didik. Tak hanya mengikutkan semata, tapi juga melatih peserta didik untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Pada akhirnya, ia bersedih. Menyesakkan rasanya kehidupan di spidi yang dicintainya itu harus berakhir. Terasa baru saja baginya Spidi menyambutnya dengan penuh kehangatan.
Mulai saat ini ia hanya bisa mengenang masa-masa indah di asrama dengan teman-temannya. Yang menurutnya adalah waktu terbaik dalam hidupnya. Kehidupan asrama yang menuntutnya untuk bersikap dewasa meski umur masih remaja.
Gadis bekulit putih ini berpesan pada adik-adik kelasnya untuk lebih giat belajar. Rajin menghafal dan jangan suka malas-malasan apalagi tidur-tiduran di kelas.
Doa dan harapannya dalam pidato perpisahannya singkat, tapi sukses mengundang derai air mata para hadirin.
"sebagaimana Allah mengumpulkan kita spidi, saya berdoa semoga kelak kita dikumpulkan Allah bersama di Surga kelak."
Tak ada yang bisa kami sampaikan kepada Nabila dan teman-temannya kecuali ucapan selamat atas kelulusannya. Sembari menitipkan amanah untuk terus mengamalkan apa yang telah ia dapatkan di Spidi.
Mengutip perkataan ibu Mukhlisah Arif, direktur eksekutif Spidi dalam sambutannya sebagai nasihat buat anak-anak wisudawan:
"Tetap jaga shalat, baik shalat wajib maupun shalat sunnah. Begitu juga puasa sunah, dan berpakaian yang muslimah. Segala bentuk kebaikan yang didapatkan agar tetap dilanjutkan dan diamalkan agar bisa menjadi amal jariyah bagi para guru."