Kami menyempatkan berfoto dengan latar belakang masjid Fatih. Atau pun dengan merpati-merpati jinak yang tinggal di kawasan masjid.
Sepulang dari masjid Fatih, kami melewati jalan lain. Tapi suasananya sama. Sepanjang jalan yang kami lalui dikelilingi oleh ruko-ruko atau pun lapak jualan. Ada banyak orang di jalan. Pengunjung pasar atau sekadar lewat.
Tak lupa mampir ke sebuah toko baju. Mirip stand Matah*ri di Indonesia. Baju-baju yang dipajang kebanyakan jaket atau pun sweater. Pakaian musim dingin. Tak aneh, sebab sekarang sedang musim dingin. Harganya murah-murah. Bisa dua kali lipat lebih murah dibanding harga Indonesia. Padahal kualitas dan modelnya jauh lebih bagus.
Karena harganya murah, saya mencoba menghubungi keluarga dan teman di Indonesia. Tak ada yang tak suka saat melihatnya lewat video atau foto. Hampir semuanya memesannya sebagai oleh-oleh. Tapi kecewa saat saya suruh untuk mentransfer uang. Ada uang ada barang...
Saat tiba di rumah kembali, kami kembali lapar. Cuaca dingin memang membuat cepat lapar. Buah-buah segar di pasar depan apartemen kami borong. Jeruk, pisang, delima, hingga apel. Rasanya enak sekali.
AYO KE TURKI...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H