Mohon tunggu...
Aki Niaki
Aki Niaki Mohon Tunggu... Freelancer - 63 years old ultra trail/ mountain runner with asthma and bronchitis, trail adventurer, everyday cyclist, frame designer and test rider.

SD Jakarta. SMP Bandung. SMA Cirebon. Tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Hiduplah Indonesia Raya

16 Oktober 2015   07:27 Diperbarui: 16 Oktober 2015   18:55 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Antara jam 7 dan 8 adalah saat- saat puncak saya merasa menjadi salah- satu manusia terkaya dunia.

Saat- saat seisi dunia lelap tidur, atau bermalas- malas bangun, menimbang- nimbang antara mau mulai olahraga atau lanjut berselimut yg begitu menggoda, atau berkutat dengan persiapan itu- ini, menyiapkan sarapan, anak- anak yang sekolah dan pastinya macet pagi hari, saya, ya saya, duduk, berdiri, selonjoran, bebas sebebas- bebasnya di salah satu ketinggian Tangkubanparahu. Semau saya, telanjangpun bisa.
Sendiri, di ketinggian Tangkubanparahu dengan pemandangan 360 derajat yang memukau.

2 kawah dibawah. Ratu dan Upas hanya sebagian dari banyak ‘milik’ saya sendiri dipagi hari.

Sebelum pukul 9 saya sudah sarapan( kedua bagi saya) dengan orang rumah.

Jika Tangkubanparahu adalah hari- hari, maka Merapi adalah pilihan saya pertama untuk trek gunung sekali- sekali, atau sebulan sekali.

Muncak muncak gunung saya pertama kali. Ya betul- betul pertama kali.

Saat muda, berbeda dengan banyak teman- teman yang katanya sudah mulai suka- suka cinta alam, naik- naik gunung, saya malah tak pernah.

Bukan tak suka. Tapi pacaran atau selalu berada ditengah- tengah teman2 cantik dan gaya, selalunya lebih menggoda ;-)

Start perlahan, tak memaksakan diri. Penuh gairah akan mendapatkan trek, pemandangan luar- biasa, tapi bersiap diri untuk berhenti jika keadaaan memaksa.

Setelahnya? Subhanalloh, luar- biasa.

Kinabalu tak berkurang dari indah- indah dan mengagumkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun