Mohon tunggu...
Akilah Dharmayasa
Akilah Dharmayasa Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa PBSID Universitas Negeri Malang

Tipikal mahasiswa Sastra Indonesia yang dunianya menulis dan membaca. Penikmat karya seni apapun bentuknya. Sedang berupaya mendalami dunia jurnalisme dan segala printilannya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mandala Sastra HMD Sasindo UM: Bukan Sekadar Diklat Melainkan Ajang Mempererat Kekeluargaan

19 Maret 2024   05:00 Diperbarui: 19 Maret 2024   07:36 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang – Pengurus Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) Sastra Indonesia UM menggelar sebuah program kerja tahunan, Mandala Sastra, untuk menyambut anggota keluarga baru. Rangkaian yang dilaksanakan pada minggu pertama bulan Maret ini terdiri dari beberapa kegiatan yang bertujuan menyambut dan menciptakan keakraban pengurus lama dan baru himpunan dengan mengangkat tema Pengoptimalan Profesionalitas dan Integritas Guna Meningkatkan Kualitas Kerja yang Bersinergi dan Selaras.

Sabtu (2/3) peserta dan panitia kegiatan melakukan kegiatan pertama berupa diklat ruang calon anggota himpunan. Riuh semangat peserta terasa sejak memasuki Aula Perpustakaan UM, peserta yang terbagi menjadi tiga kelompok telah mempersiapkan jargon dan yel-yel yang unik dan menarik. Antusiasme tinggi dirasakan pula oleh para pemateri yang dihadirkan, setiap pembicara membawakan materi keorganisasian yang dipaparkan dengan epik. Terdapat dua materi organisasi utama sesuai dengan tema sebagai pengenalan bagi calon pengurus.

Materi pertama dengan topik mengenai etika dan budaya organisasi yang sehat disampaikan oleh Ibu Amalia Nurma Dewi, M.Hum disusul dengan sesi tanya jawab dan permainan. Ibu Amal menyelipkan permainan maskot yang berhasil mencairkan suasana. “Maskot game Bu Amal juga seru sebenarnya. Kami disuruh memilih satu orang dari kelompok untuk menjadi maskot yang menggambarkan setiap kelompok,” jelas Wisnu ketika ditanya mengenai bagian terseru di Mandala ruang.

Bapak Moh. Safi’i, S.Kom, M.Hum selaku sekretaris departemen juga memberikan materi tentang kualitas kinerja berkelanjutan dalam organisasi dengan judul Teamwork Makes The Dream Work yang diambil dari buku ciptaan John C. Maxwell. Materi yang disampaikan oleh Bapak Safi’i merupakan materi paling disukai dan dianggap paling seru oleh para peserta. “Materinya Pak Safi’i paling seru karena menjelaskan tentang bagaimana berkerja sama dengan baik,” kata Hananto Tri Wibowo. Materi-materi tersebut diharapkan dapat menjadi bekal pertama bagi calon pengurus sebelum berkecimpung di program kerja himpunan.

dokumentasi panitia
dokumentasi panitia

Dalam rangka Mandala Sastra ini, tiga puluh lima peserta yang terbagi dalam tiga kelompok membuat proposal program kerja inovatif. Setiap kelompok diwajibkan membuat sebuah proposal kegiatan yang berbeda dengan program kerja yang sudah ada. Penugasan ini bertujuan untuk pemanasan bagi anggota baru. “Penugasan proposal memang perlu untuk melatih berpikir tentang sebuah program kerja sebelum benar-benar terjun langsung,” tutur Hananto ketika ditanya pendapatnya mengenai penugasan proposal.

Proposal yang sudah dibuat kemudian dipresentasikan oleh dua orang perwakilan kelompok. Hasil kerja peserta diberi evaluasi oleh para pemateri agar dapat diperbaiki dan disempurnakan. Kelompok pertama mengusulkan kegiatan SEMIDEWA JATIM (Semarak Aksi Debat Siswa Jawa Timur) yang mengangkat tema tentang fenomena perundungan dan pelecehan. Sedangkan proposal kelompok kedua berjudul KOMPONAN (Kompetisi Podcast Nasional) yang dihubungkan dengan perayaan HUT Republik Indonesia. Kemudian kelompok tiga mengusulkan proposal kegiatan berjudul LENTERA (Lomba Kreasi untuk Baca Berita) yang diharapkan dapat menjadi wadah untuk melatih kemampuan beretorika.

Setelah presentasi dan umpan balik usulan proposal tiap kelompok, kegiatan dilanjutkan dengan orientasi dari pembina himpunan hingga organisasi mahasiswa Fakultas Sastra. Orientasi pertama disampaikan oleh Ibu Cicik Tri Jayanti, S.Pd., M.A. selaku pembina HMD Sastra Indonesia yang akan membersamai proses pengurus selama satu periode. Dilanjutkan dengan perkenalan dari HMD Sastra Jerman, HMD Sastra Inggris, Dewan Mahasiswa Fakultas (DMF), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMFA), serta perkenalan Lembaga Semi Otonom (LSO) yang dinaugi himpunan yakni, Griya Sastra Puisi, Teater Pelangi, dan Gita Lenggang Tari.

Kegiatan berakhir pada pukul 14.00 WIB dan dilanjutkan persiapan menuju lokasi kegiatan diklat ruang, yakni di Coban Putri,  Batu. Sesampai di lokasi, seluruh peserta dan panitia mendirikan tenda untuk istirahat, makan, dan bersih diri sebelum beranjak ke kegiatan selanjutnya. Setelah itu, peserta berkumpul kembali untuk kegiatan sharing sessions sebelum istirahat.

Kegiatan membangun tenda menjadi momen menyenangkan bagi para peserta dan panitia, terutama yang baru pertama kali membangun tenda. Hal ini seperti dialami peserta bernama Wisnu yang mengatakan, “Pertama kali belajar bangun tenda sambil guyon dengan teman-teman. Ini sekaligus penerapan materi yang disampaikan Pak Safi’i waktu diklat ruang.”

dokumentasi panitia
dokumentasi panitia

dokumentasi panitia
dokumentasi panitia

Minggu (3/3) kegiatan dilanjutkan dengan acara perkenalan dengan demisioner himpunan mahasiswa tahun 2018 hingga 2023. Ada pula perkenalan yang lebih mendalam dengan DMF dan BEM Fakultas Sastra mengenai organisasi mahasiswa di fakultas. Kemudian seluruh peserta, panitia, dan demisioner yang mengikuti diklat alam melakukan dokumentasi bersama. 

Perkenalan dengan demisioner menjadi bagian paling menegangkan bagi para peserta, namun hal ini tidak menyurutkan minat mereka. Bahkan peserta menumbuhkan keinginan untuk mengikuti Mandala tahun depan sebagai panitia agar dapat mencoba sensasi yang dianggap seru walau sedikit menegangkan. Kehadiran demisioner menciptakan kedekatan antaranggota baru maupun lama. Rasa kekeluargaan melekat di benak mereka seperti yang disampaikan oleh Wildan kepada anggota kelompoknya, “Kita keluarga, harus saling dukung dan support. Jangan saling menjatuhkan.”

dokumentasi panitia
dokumentasi panitia

Setelah sesi bonding, para peserta diajak untuk mengumpulkan dan memilah sampah di sekitar lokasi diklat sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan. Perwakilan dua orang per kelompok mempresentasikan tentang sampah yang sudah dipilah kelompok, disusul diskusi mengenai sampah yang sudah dikumpulkan. Kegiatan jelajah sambil mencari sampah ini digunakan para peserta untuk saling bercanda sekaligus jalan-jalan setelah melalui rangkaian kegiatan yang panjang. “Cari sampah itu seru soalnya bareng-bareng sekelompok membersihkan alam sambil eksplor,” ujar Wildan.

Selain menambah kedekatan dengan anggota kelompok, peserta antarkelompok juga menjalin kedekatan. “Malah mengakrabkan antarkelompok soalnya sambil mencari sampah sambil bercanda gitu, yang cari ke atas (menuju air terjun) ada dua kelompok,” kata Wisnu. Kegiatan diklat alam diakhiri  pukul 10.30, peserta dan panitia diklat kembali menuju Universitas Negeri Malang. Keseruan kegiatan Mandala Sastra sudah terangkum dan dapat disaksikan di akun instagram @sasindoum.

Rangkaian Mandala Sastra ini ditutup dengan diklat Lembaga Semi Otonom pada Sabtu (9/3) di Audio Visual Aula Fakultas Sastra. Diklat ini diikuti oleh anggota baru LSO yang dinaungi HMD Sastra Indonesia dengan tujuan mendiskusikan kepengurusan dan agar saling mengenal antaranggota. LSO Sastra Indonesia dibagi menjadi tiga: Griya Sastra Puisi, Teater Pelangi, dan Gita Lenggang Tari. Griya Sastra Puisi menjadi wadah bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan lainnya yang berhubungan dengan puisi. Gita Lenggang Tari mewadahi mahasiswa yang aktif di bidang menari, baik tari tradisional maupun tari modern. Sedangkan Teater Pelangi mewadahi mahasiswa yang ingin terjun ke dunia teater. Diklat ini dimanfaatkan sebagai tempat berdiskusi dan mengakrabkan diri anggota-anggota LSO. 

“Saya kira diklatnya akan membosankan gitu, ternyata asik banget. Selain materi, ada permaianan, diskusi, bahkan ada yang menari,” pendapat Wildan tentang diklat LSO.

dokumentasi panitia
dokumentasi panitia
dokumentasi panitia
dokumentasi panitia

Mandala Sastra yang terdiri dari tiga kegiatan ini diharapkan menjadi wadah untuk mengakrabkan diri bagi seluruh pengurus HMD Sastra Indonesia, selain untuk mempersiapkan mental dan memberikan bekal bagi pengurus baru. Sejak persiapan hingga pelaksanaannya direncanakan sedemikian rupa oleh panitia untuk mencapai tujuan itu. Hananto, salah satu perwakilan peserta mengaku, “Pas persiapan Mandala, kami sering kumpul dan jadi kenal satu sama lain. Setelah Mandala ini jadi makin akrab dengan teman-teman dan kakak-kakak yang baru kenalan di HMD.”  (Tim Jurnalistik HMD Sasindo UM)

dokumentasi panitia
dokumentasi panitia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun