Mohon tunggu...
Akifah Nurjannah
Akifah Nurjannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

random

Selanjutnya

Tutup

Financial

Layanan BSI Sempat Eror, Ini yang Harus Dilakukan Nasabah Jika Hal Serupa Terjadi Lagi

4 Juni 2023   15:50 Diperbarui: 4 Juni 2023   16:05 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

BSI adalah salah satu bank syariah terbesar di Indonesia. Bank hasil merger tiga bank ini sedang berada pada masa pemulihan. Sekitar satu bulan yang lalu sistem BSI eror di seluruh cabang BSI di Indonesia yang mengakibatkan berbagai gangguan pada operasionalnya. Salah satu dampak yang paling terlihat adalah pengguna aplikasi mobile banking BSI yang tidak dapat diakses selama hampir satu minggu. Permasalahan ini diduga karena adanya serangan dari hacker sehingga seluruh layanan BSI terhenti.

Hal ini berdampak buruk terhadap berbagai pihak yang menggunakan BSI sebagai alat transaksi. Dampak ini dirasakan oleh berbagai pihak dalam ekosistem perbankan, mulai dari pengusaha yang mengelola keuangan perusahaan hingga karyawan yang menggantungkan gajinya pada bank ini.

Bagi pengusaha, Bank merupakan mitra terpenting dalam mengelola keuangan perusahaannya. Gangguan terhadap Bank Syariah Indonesia ini mempersulit proses pembayaran yang lancar, termasuk pembayaran pemasok, pembayaran karyawan, dan manajemen keuangan lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi efisiensi operasi bisnis, menghambat pertumbuhan bisnis dan menciptakan ketidakpastian yang tidak diinginkan.

Pada saat yang sama, bagi karyawan yang menggunakan BSI sebagai bank untuk penerimaan gajinya, gangguan terhadap sistem perbankan ini secara langsung berdampak pada stabilitas keuangan pribadi mereka. Mereka mengandalkan bank ini untuk memastikan bahwa gaji mereka ditransfer dengan aman dan tepat waktu. Jika terjadi gangguan, bisa terjadi keterlambatan pembayaran, kesulitan mengakses dana mereka, atau bahkan kebutuhan mendesak yang tidak terpenuhi. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dan ketidaknyamanan keuangan yang tidak terduga. Gangguan di Bank Syariah Indonesia (BSI) juga berdampak parah bagi mahasiswa yang menerima uang saku melalui bank ini.

 Di zaman teknologi yang semakin maju ini, pembayaran non tunai telah menjadi bentuk pembayaran yang dominan dan digemari oleh Sebagian orang yang tidak ingin memegang uang tunai. Bayangkan jika seseorang yang sangat bergantung pada pembayaran non tunai dan tidak memiliki pegangan uang tunai sedikitpun terjadi masalah pada mobile bankingnya. Orang tersebut mungkin menghadapi kesulitan yang serius.

Dalam konteks ini, coba kita mempertimbangkan situasi di daerah-daerah di mana hanya bank syariah yang menjadi pilihan utama, seperti Aceh. Jika terjadi gangguan pada bank, akibatnya bisa sangat serius. Orang mungkin menderita kelaparan karena mereka tidak memiliki sumber daya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, perekonomian daerah dapat melambat karena sulitnya transaksi. Hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah sosial, termasuk tindak pidana karena kekurangan uang tunai.

Karena gangguan serupa dapat terjadi di masa mendatang, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk mengatasi hal ini.

Pertama, jangan terlalu bergantung pada satu Lembaga keuangan saja. Jika kamu pengguna layanan BSI, sebaiknya kamu tidak sepenuhnya bergantung pada BSI dengan membuka rekening di bank lain sebagai bank cadangan. Langkah ini memastikan bahwa jika terjadi masalah atau kegagalan pada BSI, kita masih memiliki bank alternatif yang dapat menyelamatkan dari potensi krisis keuangan. Dengan memiliki rekening di bank lain, kamu dapat menjaga stabilitas keuangan kamu dalam keadaan darurat. Dengan begitu, jika terjadi kegagalan BSI, Anda tidak sepenuhnya terisolasi atau dirugikan.

Namun, perlu diingat bahwa pemilihan bank cadangan juga harus dilakukan secara cermat. Pilih lembaga keuangan yang memiliki reputasi dan keandalan sistem yang baik serta menawarkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Dan ingatlah untuk memeriksa dan memperbarui informasi tentang aturan dan ketentuan yang relevan sehingga dapat membuat keputusan yang tepat saat memilih bank cadangan.

Kedua, usahakan untuk memiliki pegangan uang tunai. Ini penting sekali jika terjadi hal darurat setidaknya kamu memiliki uang untuk bertahan hidup. Jumlah uang yang kamu cadangkan secara tunai juga tidak harus banyak, yang terpenting uang tersebut cukup untukmu. Selain itu, memiliki uang dalam keadaan darurat dapat memberikan rasa aman dan kemandirian finansial. Jika terjadi gangguan pada sistem perbankan atau pemadaman listrik yang menonaktifkan ATM, kamu memiliki cadangan uang yang memadai sehingga kamu bisa membeli beberapa kebutuhanmu seperti makanan, air, obat-obatan, atau bahkan membayar transportasi darurat. 

Selain itu, uang tunai juga berguna dalam situasi di mana pembayaran dengan kartu kredit atau aplikasi digital tidak memungkinkan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengalokasikan sebagian kecil dari pendapatan dan menyimpannya dalam bentuk tunai sebagai cadangan yang dapat diandalkan untuk keadaan darurat.

Ketiga, Selain menyimpan uang tunai, langkah cerdas lainnya adalah mentransfer sebagian dari tabungan kamu ke bank cadangan. Contohnya seperti kegagalan sistem atau serangan hacker pada bank BSI. Ada nasabah yang kompain bahwa uangnya hilang, untuk menghindari risiko serupa, tindakan pencegahannya adalah segera mentransfer sebagian dana ke bank lain yang lebih stabil dan andal. Saran ini bisa diikuti dan bisa juga tidak. 

Karena pada dasarnya jika nasabah kehilangan uang di rekening dan melaporkan kepada bank, bank tersebut akan bertanggung jawab penuh atas kehilangan uang nasabah karena Bank memiliki kewajiban hukum dan etika untuk melindungi aset nasabah mereka dan memastikan keamanan transaksi perbankan.

Pengalihan tabungan ke Bank Cadangan juga memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan dana. Kamu mampu mengelola aset secara lebih efektif dan membagi risiko secara proporsional. Jika terjadi gangguan atau kesulitan di satu bank, kamu masih memiliki dana yang dapat diandalkan di bank lain. Namun, perlu diingat bahwa setiap bank memiliki risikonya masing-masing dan tidak ada jaminan mutlak bahwa uang akan aman dalam segala keadaan. Oleh karena itu,  disarankan untuk terus memantau perkembangan dan stabilitas bank pilihan Anda serta mengikuti langkah-langkah pengamanan yang direkomendasikan oleh bank itu sendiri.

            Terakhir, penting untuk mengubah PIN ATM secara berkala guna meningkatkan keamanan akun dan melindungi dana yang disimpan di dalamnya. Mengubah PIN ATM secara rutin adalah tindakan yang bijaksana untuk mengurangi risiko penyalahgunaan kartu ATM atau akses yang tidak sah ke rekening kita..

Itulah beberapa solusi yang dapat dilakukan oleh nasabah jika hal serupa terjadi lagi. Namun kunci utama masalah ini ada pada lembaga keuangan agar bisa meningkatkan infrastruktur IT mereka. Dari permasalahan ini, BSI harus belajar untuk menganbil Langkah-langkah mitigasi dan protokol keamanan IT mereka. Mulai dari memperkuat infastruktur mereka, mengingkatkan sistem perbankan mereka, dan menjaga serta memastikan keamanan data nasabah.

Setelah permasalahan ini, akan banyak pihak yang dirugikan dan dikecewakan. Sebagian nasabah mungkin masih setia dengan mempertahankan rekening mereka di bank BSI namun Sebagian lain mungkin tidak percaya dan memutuskan untuk beralih ke bank lain. Kehilangan kepercayaan dari nasabah akan memperburuk citra BSI. Oleh karena itu, selain memperkuat sistem internalnya, bank tersebut perlu memiliki tugas penting yaitu membersihkan citra dan mengembalikan kepercayaan nasabah. Bank tersebut harus melakukan langkah-langkah konkret untuk memperbaiki masalah keuangan yang terjadi dan memberikan jaminan kepada nasabah bahwa situasi tersebut tidak akan terulang.

Tidak hanya bank, pemerintah juga memiliki tanggung jawab untuk memperhatikan masalah keuangan yang terjadi di sektor perbankan. Salah satu tindakan yang harus diambil adalah memberikan pengawasan yang ketat terhadap bank-bank tersebut. Pengawasan yang ketat dapat membantu mencegah agar gangguan yang terjadi dan tidak menyebar luas ke bank-bank lainnya atau bahkan ke sistem keuangan secara keseluruhan.

Dengan adanya pengawasan yang ketat dan tindakan yang tepat baik dari bank maupun pemerintah, diharapkan masalah keuangan dalam bank dapat segera diselesaikan dan kepercayaan nasabah dapat dipulihkan. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas sektor keuangan dan memberikan perlindungan kepada nasabah yang telah mempercayakan uang mereka kepada bank.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun