Mohon tunggu...
Akhyar Muftiyuddin
Akhyar Muftiyuddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1-Universitas Pendidikan Indonesia- Kampus UPI Cibiru

Saya Akhyar Muftiyuddin Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus UPI Cibiru. Anda tidak harus hebat untuk memulai, tapi anda harus memulai untuk menjadi orang hebat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Pancasila sebagai solusi mengatasi krisis jati diri di kalangan generasi muda

24 Desember 2024   10:35 Diperbarui: 24 Desember 2024   15:59 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam menghadapi krisis identitas yang melanda generasi muda di era modern ini. Sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa, Pancasila tidak hanya menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi juga sebagai sumber nilai moral dan etika yang membentuk karakter individu. Melalui Pendidikan Pancasila, generasi muda diajak untuk memahami dan menghayati nilai-nilai kebangsaan yang mampu memperkuat jati diri mereka di tengah arus globalisasi dan modernisasi.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, serta persatuan Indonesia, menjadi panduan dalam membangun karakter yang kuat dan berakhlak. Pendidikan ini juga menanamkan sikap saling menghormati dan toleransi di tengah keberagaman suku, agama, dan budaya, yang sangat relevan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di era globalisasi. Dengan demikian, Pendidikan Pancasila mampu menjawab tantangan individualisme yang semakin berkembang dan membangun rasa kebersamaan serta gotong royong di kalangan generasi muda.

Lebih dari sekadar teori, Pendidikan Pancasila mendorong generasi muda untuk mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Program seperti bakti sosial, diskusi kebangsaan, dan kegiatan budaya menjadi sarana praktis untuk menanamkan prinsip-prinsip Pancasila. Melalui keterlibatan dalam kegiatan ini, generasi muda tidak hanya memahami teori, tetapi juga merasakan langsung bagaimana nilai-nilai Pancasila membentuk karakter yang berakar pada jati diri bangsa. Dengan pendekatan ini, Pendidikan Pancasila menjadi lebih relevan dalam menjawab krisis identitas yang dihadapi generasi muda, membimbing mereka agar tetap berintegritas di tengah arus perubahan zaman. Oleh karena itu, memperkuat Pendidikan Pancasila merupakan langkah strategis dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berintegritas sebagai warga negara Indonesia.

Implementasi Pendidikan Pancasila di Sekolah dan Perguruan Tinggi

Pendidikan Pancasila di sekolah dan perguruan tinggi tidak hanya diajarkan sebagai mata pelajaran atau mata kuliah, tetapi juga diimplementasikan melalui berbagai kegiatan yang menanamkan nilai-nilai Pancasila secara langsung. Dengan pendekatan ini, siswa dan mahasiswa yang menjadi generasi muda diharapkan mampu memahami dan mengamalkan prinsip-prinsip Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan akademik maupun di masyarakat.

Salah satu contoh nyata implementasi Pendidikan Pancasila adalah kegiatan upacara bendera yang rutin dilaksanakan di sekolah. Kegiatan ini mengajarkan nilai nasionalisme, disiplin, dan penghormatan terhadap simbol negara. Selain itu, program karya bakti sosial atau pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi juga menjadi sarana efektif untuk menumbuhkan rasa kemanusiaan dan gotong royong. Melalui kegiatan ini, generasi muda diajarkan untuk peduli terhadap sesama dan terlibat aktif dalam menyelesaikan masalah sosial di lingkungan sekitar. Di sisi lain, diskusi kebangsaan, seminar Pancasila, dan lomba pidato bertema kebangsaan menjadi bagian dari penguatan Pendidikan Pancasila yang menekankan kemampuan berpikir kritis dan berwawasan kebangsaan. Kegiatan seperti ini memperkuat pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara yang demokratis, sekaligus membangun kesadaran akan pentingnya persatuan dan keadilan sosial.

 Implementasi ini semakin diperkuat dengan pemanfaatan teknologi digital yang relevan dengan kebutuhan generasi muda. Platform pembelajaran daring dan media sosial dapat dimanfaatkan untuk menyebarluaskan konten edukatif tentang pancasila, sehingga pendidikan ini tidak hanya bersifat formal di kelas, tetapi juga dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Dengan kombinasi pendekatan formal, praktis, dan digital, Pendidikan Pancasila mampu membentuk generasi muda yang memahami nilai-nilai kebangsaan, tetapi juga mampu menerapkannya dalam berbagai aspek kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun