Al-Quran dan Hadis merupakan sumber dan rujukan suci bagi umat muslim dalam mengarungi dan mengatasi tantangan yang terbentang di depan kehidupan mereka. Sekarang, Tantangan global yang diarahkan oleh teknologi canggih yang diciptakan oleh negara--sekuler tidak mungkin terbendung, sebenarnya itu tidak perlu ditakuti karena merupakan suatu keniscayaan. Dunia Islam kalah bersaing dengan mereka karena terlena, terbuai, dan asyik bernostalgia dengan romantisme peradaban yang telah mereka capai pada abad-abad masa lalu, sehingga apa yang terjadi sekarang dunia Islam mudah terombang ambing karena ekonomi, industri, teknologi dan media masa berada dalam genggaman tangan mereka.Â
Era global dengan kecanggihan transformasi dan informasi membuat dunia semakin mengecil. Berbagai etnis, bahasa, budaya dan agama seolah-olah berkumpul dalam suatu wadah. Dalam hal ini fakta empiris menampilkan bahwa umat Islam terpecah belah dalam berbagai sekte, paham dan aliran yang masing-masing di antaranya saling menghantam sebagaimana terjadi di Timur tengah riuh dengan perang saudara. Dan hal ini kesempatan emas bagi lawan-lawan Islam dimanfaatkan untuk menghancurkan Islam. Dan apa yang disaksikan sekarang, label Islam radikal, Islam teroris, Islam fundamental selalu disandang pada pundak mereka. Kondisi di atas sulit dapat dibendung dan di atasi karena pemahaman umat Islam sekarang terhadap ajaran agamanya tidak seimbang, kurang tepat, lemah bersifat parsial dan fanatik. Sehingga mereka benci kepada agama lain dan saling mengkafirkan sesamanya sendiri, tambahan lagi dalam bidang ekonomi, industri dan teknologi dunia Islam ketinggalan jauh dari mereka di mana sebelumnya umat Islam berada pada garda depan dalam peradaban dunia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H