Mohon tunggu...
Akhtarali Satria
Akhtarali Satria Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

seorang ambisius

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ambisi Pelajar: Tekanan Belajar yang Menggerogoti Kesehatan

4 September 2024   08:52 Diperbarui: 4 September 2024   09:25 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu perubahan sosial yang terasa pada bidang pendidikan adalah persaingan dalam bidang akademis untuk mengejar perkembangan zaman. banyak pelajar merasa terdorong untuk terus meningkatkan prestasi akademis mereka. Tugas, ujian, dan harapan tinggi dari lingkungan sekitar sering kali menimbulkan tekanan yang luar biasa. Namun, di balik ambisi ini, terdapat ancaman serius bagi kesehatan yang sering kali terabaikan.

Tekanan Akademis dan Dampaknya

Pelajar menghadapi berbagai tantangan akademis yang menguras banyak waktu dan energi. Belajar berjam-jam tanpa jeda, mengerjakan tugas hingga larut malam, dan mempersiapkan diri untuk ujian sering kali dianggap sebagai bagian dari perjalanan menuju kesuksesan. Namun, apa yang jarang disadari adalah dampak negatif dari tekanan ini terhadap kesehatan fisik dan mental.

Stres adalah reaksi alami tubuh terhadap tekanan. Dalam jangka pendek, stres bisa membantu pelajar tetap fokus dan termotivasi. Namun, ketika stres berlangsung terus-menerus tanpa adanya waktu istirahat yang memadai, tubuh mulai merasakan efek negatifnya. Stres kronis dapat menyebabkan masalah tidur, gangguan makan, sakit kepala, dan bahkan penyakit yang lebih serius seperti gangguan jantung.

Dampak Terhadap Kesehatan Fisik

Belajar berlebihan tidak hanya merusak kesehatan mental, tetapi juga kesehatan fisik. Salah satu dampak yang paling sering dialami adalah gangguan pada pola tidur. Pelajar yang mengorbankan waktu tidur demi belajar lebih lama sering kali mengalami insomnia atau kualitas tidur yang buruk. Kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan kronis, menurunkan sistem kekebalan tubuh, dan meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk tekanan darah tinggi dan diabetes.

Selain itu, terlalu banyak duduk dan kurang bergerak akibat belajar berjam-jam juga bisa memicu masalah fisik seperti nyeri punggung, leher, dan bahu. Postur tubuh yang buruk saat belajar dalam waktu lama dapat menyebabkan masalah tulang belakang dan otot yang berkelanjutan. Kurangnya aktivitas fisik juga dapat berkontribusi pada penambahan berat badan yang tidak sehat dan masalah metabolisme.

Makanan yang tidak sehat atau pola makan yang tidak teratur akibat tekanan belajar juga bisa merusak kesehatan fisik. Beberapa pelajar mungkin cenderung melewatkan makan atau memilih makanan cepat saji yang kurang gizi, yang dapat mengakibatkan defisiensi nutrisi dan penurunan energi. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan bahan bakar yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik, yang pada gilirannya dapat menurunkan konsentrasi dan kinerja akademis.

Dampak Terhadap Kesehatan Mental

Belajar berlebihan tanpa disertai istirahat yang cukup juga dapat merusak kesehatan mental. Pelajar yang terus-menerus merasa tertekan mungkin mengalami kecemasan, depresi, dan kelelahan mental. Pikiran yang penuh dengan tekanan akademis dapat mengganggu kemampuan untuk menikmati hal-hal yang dulu menyenangkan, dan dalam beberapa kasus, bahkan dapat menyebabkan keputusasaan.

Selain itu, tuntutan untuk selalu unggul dalam pelajaran dapat menciptakan perasaan tidak pernah puas. Pelajar mungkin merasa bahwa usaha mereka tidak pernah cukup, yang kemudian memicu perasaan rendah diri dan ketidakbahagiaan.

Keseimbangan Antara Belajar dan Istirahat

Meskipun belajar adalah bagian penting dari kehidupan pelajar, penting untuk diingat bahwa keseimbangan adalah kunci. Mengatur waktu dengan bijak, mengambil jeda saat merasa lelah, dan memberikan waktu untuk diri sendiri adalah langkah-langkah penting untuk menjaga kesehatan.

Membuat jadwal yang teratur dan realistis, serta menyertakan waktu untuk olahraga, tidur yang cukup, dan kegiatan yang menyenangkan, dapat membantu mengurangi tekanan dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Penting juga untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau konselor ketika merasa terbebani.

Kesimpulan

Ambisi untuk meraih prestasi akademis yang tinggi adalah hal yang wajar, namun penting untuk diingat bahwa kesehatan adalah aset paling berharga. Pelajar perlu mengenali batasan diri dan memahami bahwa istirahat dan kesejahteraan mental serta fisik adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan. Tekanan yang terus-menerus tidak hanya menggerogoti tubuh, tetapi juga pikiran, dan pada akhirnya dapat menghambat pencapaian tujuan jangka panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun