3. Persaingan Kekuasaan
Ini menjadi kunci bagaimana kita bisa melihat sebuah sudut pandang di dalam realisme. Karena realisme menekankan power, kita bisa melihat Israel dengan Hamas memiliki power yang kuat untuk saling memiliki negara di tanah yang sama. Power ini juga bisa diliat dari adanya dukungan di masing masing pihak, dengan Israel selalu di dukung oleh Amerika, dan Hamas di dukung oleh negara Arab. Belum lagi adanya dukungan dari negara negara di dunia yang ingin bersekutu di kedua pihak, dimana setiap negara di dunia memilki power yang besar dan berpengaruh bagi dunia membuat kedua belah pihak, Israel vs Hamas merasa tak pernah takut melawan musuhnya.Â
4. Adanya Ketegangan Sumber Daya
Ini berpengaruh dalam sudut pandang realisme karena adanya akses lokasi strategis yang dapat dilalui oleh kedua belah pihak. Pada saat itu juga adanya jalur Internasional, yaitu Betlehem - Yerusalem sehingga Palestina yang memiliki akses ke perairan Laut Tengah. Saat ini jalur Gaza yang menjadi jalur perang ketika kedua belah pihak memulai perang.Â
Dapat disimpulkan bahwa dalam realisme perlu adanya beberapa faktor yang mendukung, yang paling penting adalah power, karena realisme menekankan egoisme dan power sebagai pusatnya. Karena perjanjian yang digunakan tak pernah berakhir perang dan tak pernah kunjung damai. Hingga saat ini, perang Israel vs Hamas hanya akan mengarah pada power dan egoisme masing masing pihak hingga salah satu dari pihak akan kalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H