Kalo dibilang saya pendukung ahok, itu 1000 persen benar. Namun apakah saya mendukung dengan membabi buta, menurut saya tidak, dan itupun yang saya sampaikan kepada kawan, dan orang – orang yang pro dan kontra terhadap ahok. Saya mengikuti perjalanan ahok sejak ia menjabat sebagi anggota DPR RI dari partai Golkar, dari situ saya mencari tau segala informasi tentang ahok yang menurut saya memiliki diferensiasi tersendiri dibanding para pejabat lain. Untuk mempersingkat tulisan, saya tidak menceritakan karir ahok yang panjang dan menurut saya fenomenal. Tapi 4 karakter yang saya lihat menjadi kekuatan ahok dalam berkarir adalah Konsistensi, Keberanian, Kejujuran dan Integritas, sehigga layak menjadi Presiden RI.
Apakah ahok juga melakukan kesalahan? jawabnya iya, tapi menurut saya lebih tepat menyebutnya sebagai kekeliruan namun kekeliruan yang dibuat berangkat dari hakikat dia sebagai manusia, namun kekeliruan tersebut dapat diperbaiki oleh ahok. Salah satunya yaitu ketika menggusur atau relokasi rumah - rumah di tanah Negara. Pada waktu menjadi wagup DKI ahok menyediakan rumah susun untuk seluruh warga yang di gusur tapi yang terjadi ternyata rumah yang digusur kebanyakan dihuni oleh penyewa sehingga ketika digusur penyewa mencari rumah lain dan akhirnya rumah susun didapat oleh pemilik rumah sewaan yang juga melakukan praktek penyewaan rumah susun.
RS. Sumber Waras
Saya langsung membahas tentang Polemik RS Sumber Waras yang saat ini kembali hangat dibicarakan dan seakan menenggelamkan masalah korupsi Ranperda DPRD DKI terkait reklamasi pantai. Saya berharap publik tidak hilang memorinya tentang berbagai masalah lain yang sudah dan sedang dibereskan ahok antara lain tanah abang, waduk pluit, MRT, LRT, E Budjeting, dll.
Dari hasil pengamaatan saya, para pembenci ahok itu ada 2 jenis.
1. Yang kepentingan pribadinya di terganggu oleh ahok baik itu kepentingan pribadi yang memperkaya diri maupun kroni.
2. Yang merasa ahok sombong dan tidak sopan baik dalam perkataan dan tindakan.
diluar itu hampir tidak ada alasan bagi pembenci ahok untuk tidak menyukainya meskipun alasan- alasan tadi tidak layak dilekatkan kepada ahok yang dengan sepenuh jiwa dan raga bekerja keras membereskan segala bentuk penyimpangan di negara kita.
Saat ini seluruh anti ahok gencar menyebut ahok bersalah dalam kasus RS. Sumber Waras. Dan hal yang lucu bagi saya mereka justru memakai data dari hasil audit BPK yang kebenaranya diragukan. Saya bukan orang hukum, namun saya mencoba menganalisa kesewenangan yang dibuat BPK saat mengaudit RS Sumber Waras. Selain itu saya merasa mengapa orang – orang anti ahok yang nota bene juga bukan orang hukum seperti prijanto mantan wagub dki, Lulung Anggota DPRD DKI, dan beberapa orang lain juga berani seenaknya menyatakan ahok bersalah pada kasus RS Sumber Waras.
Paling tidak ada 3 Kesewenangan BPK terkait audit sumber waras ditambah satu pertanyaan yang mempertanyakan kredibilitas BPK di masa lalu.
1. Kenapa BPK saat audit mengunakan aturan lama dalam Pembelian Tanah yaitu UU no 2 Tahun 2012? padahal ada  peraturan baru yaitu Perpres no 40 Tahun 2014 yang merupakan perubahan atas perpres no 71 Tahun 2012.
2. Kenapa BPK menggunakan NJOP di Jalan Tomang Utara dalam auditnya padahal RS. Sumber Waras terletak di Jalan Kyai Tapa Grogol Jakarta Barat? Padahal penetapan Dirjen Pajak, bahwa NJOP Lahan RS Sumber Waras , yang dibeli oleh Pemprov terletak di Jl. Kyai Tapa dengan NJOP sebesar Rp.20.7 juta / meter
3. Kenapa BPK dalam LHP nya merekomendasikan DKI mengembalikan tanah sumber waras sesuai NJOP tahun 2014 dimana harga NJOP saat ini sudah lebih besar dari 2014?
4. Kenapa pada pemerintahan sebelum ahok BPK tidak menemukan korupsi pada pemberian ijin KLB yang aturannya tidak jelas dimasa pemerintahan yang lalu?
BPK bukanlah Tuhan yang paling benar, apalagi belakangan sudah terendus gelagat korupsi dari Ketuanya yaitu Harry Azhar Azis  mantan politis golkar yang ternyata namanya dan perusahannya tercantum dalam dokumen panama paper.
Tidak heran ahok sering menyebut ia mau menjadi Presiden RI agar dapat melawan para koruptor yang berbaju pejabat yang dengan jabatanya berbuat sewenang wenang terhadap rakyat, sampai sampai dalam suatu wawancara ia mendoakan pimpinan BPK umur panjang agar bisa melihat ahok jadi presiden. "Salam tuh sama salah satu ketua BPK Prof Edi. Aku doain dia umur panjang untuk lihat Ahok jadi presiden. Supaya saya berantas munafik yang enggak bisa buktiin," kata Ahok.
Saya setuju cara untuk mengakhiri polemik ini dengan menyerahkan kepada ahlinya yaitu penegak hukum dalam hal ini Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) oleh sebah itu untuk para pembenci ahok yaitu pengamat hukum gadungan agar mendengarkan dan mencerna komentar wakil ketua KPK Saut Situmorang pasca ahok memberikan keterangan di KPK dalam diwawancara oleh TV One terkait Lahan RS Sumber Waras yang menyatakan bahwa belum ada tindak pidana korupsi dalam pembelian Lahan RS. Sumber Waras.
Sebagai Informasi, Pada 12 April 2015 di saat ahok memberikan keterangan di KPK tentang pembelian lahan RS Sumber Waras, 90 Persen pemberitaan di TV One memuat tentang Kasus RS Sumber Waras, meskipun di saat yang sama ada berita tentang Suap Reklamasi, Praperadilan Kasus La Nyla, Pembunuhan Petugas Pajak.
 PERNYATAAN WAKIL KETUA KPK TERKAIT RS. SUMBER WARAS
 Untuk Penjelasan tentang Pembelian Lahan RS. Sumber Waras yang benar dari sahabat di kompasiana dapat dilihat pada link dibawah ini
 Penjelasan Pembelian RS. Sumber Waras
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H