Terkadang saya merasa sebel kalau disuruh-suruh sama ibu saya (Anda bagaimana?). Lagi tanggung mengerjakan sesuatu, eh disuruh suruh.
Tapi kadang melihat ibu, jadi kasihan, bagaimana dia bekerja keras membanting tulang, capek g dirasakan demi membahagiakan anak-anaknya.
***
Mengalirlah tinta
tergores di kertas putih sebuah ungkapan parasaan tentang sosok IBU
Ingin aku berterimakasih kepadamu
selam ini telah kau rawat aku
kau bimbing aku agar ku tahu jalan hidup yang mesti kutempuh
Semua waktu di hidupmu, kau curahkan untuk aku
tak terhitung besar jasamu, ibu...
Dengan kebesaran jiwamu
dengan ketegaran hatimu
kau tetap tabah jalani hidup walau kadang aku sering menyakitimu
Kini aku telah dewasa
telah sedikit mengerti arti hidup
maafkan aku belum bisa menjadi seperti yang engkau mau
maafkan aku belum bisa membalas semua jasamu
Terimakasihku untukmu IBU
Kasihmu tak tergantikan olah apapun
(Ibu, aku rindu saat-saat dulu kau dekap aku dalam hangatnya pelukmu kemudian terlantun barisan kalimat do'a untukku...)
***
Lalu teringat lagi, saat tilawah sampai pada surat Al Isra ayat 23-24:
23. Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia"
24. Dan rendahkanlah dirimu terhadap. mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua Telah mendidik Aku waktu kecil".