Selepas pukul 06.30 para pedagang ini mulai menyebar ke wilayah mereka berjualan. Setiap desa umumnya ada sedikitnya satu pedagang keliling. Untuk desa di Kecamatan Bobotsari, Karanganyar, Mrebet, Karangreja, Karang Jambu ada lebih dari 100 desa. Mereka terbantu dengan kehadiran Pasar keliling kampung.
Denyut Ekonomi Purbalingga
Untuk mensuplai dagangan  para pedagang pasar pagi, masyarakat di lingkungan pasar pagi banyak membuka industri rumahan, industri kecil pembuatan kueh.Â
Ada kkueh  onde-onde. kueh lemper, kerupuk, ikan tongkol irisan dan berbagai jenis dagangan. Mereka umumnya sejak dini hari sudah bangun, agar pas menjelang pagi semua dagangan sudah siap. Dagangan mereka diambil oleh para penjual aneka macam jajanan yang umumnya wanita bersahaja.
Sejak menjelang subuh, gang di sekitar pasar menjadi ramai. Dari tukang pasang lapak, tukang parkir, tukang sapu semua mendapatkan rezeki. Mendapatkan uang meski kecil namun memberkahi dan dapat menafkahi keluarga.
Bukan hanya industri kecil rumahan, para petani dan peternak juga mendapatkan orderan. Hasil panen yang umumya sayur mayur  dipanen sore hari langsung diambil pengepul yang akan menjualnya di pasar pagi. Kegiatan ini rutin setiap pagi, sehingga denyut ekonomi terus memberkahi para pedagang tanpa henti, tanpa hari libur.
Berdenyut pasar pagi akan berdampak luas pada denyut ekonomi di Bobotsari, Â di Purbalingga, di Bukateja dan merambah ke desa-desa dengan hadirnya pedagang keliling. Pasar Pagi memberikan denyut ekonomi warga dan juga pemerintah Kabupaten Purbalingga. Karena pemerintah juga mendapatkan pemasaukan retribusi dari Pasar Pagi. Pasar Pagi Denyut Ekonomi Memberkahi.
 *** Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H