Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Penulis - Menulis Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bukan Pekerja Kantoran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

"Pasar Pagi", Denyut Ekonomi Purbalingga

4 Juli 2020   17:47 Diperbarui: 4 Juli 2020   18:01 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Pasar Pagi (ft. Kismedsos)

Pasar pagi. Tentu buka di pagi hari. Pasar ini singkat sejak persiapan jam 01.30 dinihari pasar pagi akan berakhir sekitar pukul 09.00 pagi. Bahkan para pedagang ada yang sudah pulang pukul 06.30 tiba di rumah, terutama untuk pedagang yang rumahnya di sekitara pasar.

Ya pasar pagi,  buka pagi. Namun   untuk berjualan di pasar pagi pedagang sudah menyiapkan sejak sore. Mengerjakannya di waktu malam. Ada pula yang mengerjakanya sejak dini hari, pukul 03.30 sudah selesai dan dagangnya diambil para pedagang pasar pagi.

Pasar pagi menjual aneka sayur mayur, jajanan pasar apa saja ada, ikan segar, ikan tongkol dan lainnya semua ada di pasar pagi, termasuk penjual nasi rames, bubur ayam juga hadir di pasar pagi. Mereka berjualan untuk melayani para pedagang pasar pagi. Harga makannya juga relatif  terjangkau.

Pasar pagi di Kabupaten Purbalingga tidak hanya di Bobotsari saja namun ada pula di pasar Segamas Purbalingga, Bukateja tapi yang paling besar dan paling ramai untuk di Purbalingga itu ada di kota Bobotsari, maka wajar bila dijuluki Kota Dagang.

Pasar pagi sudah mulai kegiatan pukul 01.30 dini hari. Dimulai dari tahap persiapan. Para penata meja atau lapak mulai mengangkut dan menata meja-meja untuk berjualan. 

Tak hanya meja, lapak juga dilengkapi payung untuk peneduh bila hujan tiba-tiba  datang tak kasih kabar. Hujan kadang  datang tiba-tiba,  akan membasahi tempat berjualan dan dagangannya, karena itu setiap lapak dipasang payung-payung lebar.

Pukul 02.30 para pedagang sudah mulai berdatangan, kesibukan bertambah seiring bertambahnya pedagang dan pembeli yang mulai bertemu. Pasa adzan subuh pasar yang berdiri di jalan lingkar pasar  ini makin ramai. 

Para pedagang sebagian akan menunaikan ibadah sholat subuh di Mushola di tempat Mbok Roni untuk pedagang di sisi barat. Kemudian ada pula ke Mushola Pak Sarno untuk pedagang di sisi timur.

Usai sholat subuh, aktifitas kembali berdenyut. Para pedagang jajan pasar, pedagang sayur  dan aneka makanan tampak sibuk melayani pelanggan tetap. Mereka umumnya pedagang keliling yang jumlahnya lebih dari 50 sepeda motor yang dilengkapi krombong tempat  menaruh dagangan.

Para penjual keliling ini mendekatkan pasar besar ke pelanggan di kampung-kampung atau desa. Dengan hadirnya pedagang keliling, mereka ibu rumah tangga sangat tertolong dengan hadirnya pedagang keliling. 

Meraka tidak perlu ke pasar besar bila membutuhkan keperluan bahan pokok,  ibu rumah tangga cukup memesan lewat wa atau telpon ke pedagang keliling, paginya pesanan bisa diambil ketika pedagang tiba di kampun g, yang membentuk pasar-pasar kecil di sekitar sepeda motor.

Selepas pukul 06.30 para pedagang ini mulai menyebar ke wilayah mereka berjualan. Setiap desa umumnya ada sedikitnya satu pedagang keliling. Untuk desa di Kecamatan Bobotsari, Karanganyar, Mrebet, Karangreja, Karang Jambu ada lebih dari 100 desa. Mereka terbantu dengan kehadiran Pasar keliling kampung.

Denyut Ekonomi Purbalingga

Untuk mensuplai dagangan  para pedagang pasar pagi, masyarakat di lingkungan pasar pagi banyak membuka industri rumahan, industri kecil pembuatan kueh. 

Ada kkueh  onde-onde. kueh lemper, kerupuk, ikan tongkol irisan dan berbagai jenis dagangan. Mereka umumnya sejak dini hari sudah bangun, agar pas menjelang pagi semua dagangan sudah siap. Dagangan mereka diambil oleh para penjual aneka macam jajanan yang umumnya wanita bersahaja.

Sejak menjelang subuh, gang di sekitar pasar menjadi ramai. Dari tukang pasang lapak, tukang parkir, tukang sapu semua mendapatkan rezeki. Mendapatkan uang meski kecil namun memberkahi dan dapat menafkahi keluarga.

Bukan hanya industri kecil rumahan, para petani dan peternak juga mendapatkan orderan. Hasil panen yang umumya sayur mayur  dipanen sore hari langsung diambil pengepul yang akan menjualnya di pasar pagi. Kegiatan ini rutin setiap pagi, sehingga denyut ekonomi terus memberkahi para pedagang tanpa henti, tanpa hari libur.

Berdenyut pasar pagi akan berdampak luas pada denyut ekonomi di Bobotsari,  di Purbalingga, di Bukateja dan merambah ke desa-desa dengan hadirnya pedagang keliling. Pasar Pagi memberikan denyut ekonomi warga dan juga pemerintah Kabupaten Purbalingga. Karena pemerintah juga mendapatkan pemasaukan retribusi dari Pasar Pagi. Pasar Pagi Denyut Ekonomi Memberkahi.

 ***  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun