***
Sepucuk surat tampak kini sudah begitu kumal kondisinya yang di sana-sini penuh dengan jejak air mata sehingga tampak bukan surat lagi, ya, sudah seperti serbet mengelap meja, tapi isi tulisannya masih tetap dapat terbaca: “Jaga adikmu baik-baik.
Ibu, aku selalu menjaga adik baik-baik, bisik Nayna dalam hati sambil berurai air mata, terlebih tadi siang sepulang sekolah ia melihat ada seorang ibu menggendong anaknya dengan begitu cinta dan penuh kasih sayang, betapa kerinduannya pada sang ibu seperti terbendung dan kini deras mengalir air mata mengucur membanjiri perenungannya.
Sepucuk surat itu senantiasa dibaca Nayna sebelum maupun sepulang sekolah, juga sebelum dan sepulang pasar. Demi isi sepucuk surat itu ia tetap menjaga semangat sehingga air mata selalu mengucur setiap kali rindu pada ibu tak terbendung dan dengan sedu sedan ia selalu menumpahkan kerinduannya; Ibu, sungguh, aku benar-benar ingin bertemu denganmu
Oleh: Akhmad Sekhu
Pengadegan, 2009
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H