Strategi Pelatihan dan Pengembangan Pelatihan berbasis teknologi informasi sangat penting untuk meningkatkan kemampuan pegawai dalam mengelola koleksi digital dan memberikan layanan berbasis daring. Workshop tentang penggunaan sistem manajemen perpustakaan digital (e-library management systems) bisa menjadi contoh implementasi yang efektif.Â
Selain itu, pelatihan kepemimpinan dan manajerial juga harus diperkenalkan, terutama bagi pegawai senior yang berpotensi mengelola tim dan proyek strategis di masa depan. Fokus pada pelatihan ini meliputi: kepemimpinan strategis, manajemen proyek, komunikasi dan kolaborasi tim, serta pengembangan dalam pengambilan keputusan.Â
Sebagai Institusi yang bergerak di pelayan publik, Pengembangan Layanan Pelanggan juga seharusnya menjadi perhatian. Selain pelatihan teknologi, pengembangan keterampilan layanan pelanggan juga penting karena termasuk bagian dari keterampilan komunikasi. Pegawai Perpustakaan Nasional harus memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif dengan pemustaka.Â
Pegawai perpustakaan mampu memberikan sikap yang tepat terhadap berbagai keluhan pemustaka.
 Mendengarkan dan memahami kebutuhan pemustaka terhadap informasi merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki pegawai. Seminar mengenai service excellence dan penanganan keluhan bisa diadakan untuk meningkatkan komunikasi antara pegawai dan pemustaka serta memperkuat kualitas layanan.Â
Dengan meningkatkan kemampuan komunikasi pegawai tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi menghadirkan pengalaman bagi pemustaka bahkan menjaga retensi pemustaka. Kemampuan komunikasi yang baik secara rutin atau saat menghadapi masalah dapat meningkatkan kepuasan pemustaka dalam hal menerima layanan. Pelatihan komunikasi dapat menciptakan lingkungan yang ramah, profesional, kondusif dan responsif.
Dampak Jangka Panjang pada Efisiensi dan Produktivitas Pelatihan yang efektif akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas di perpustakaan Pegawai yang terlatih akan lebih efisien dalam memanfaatkan teknologi terkini dan beradaptasi dengan tuntutan pekerjaan.Â
Peningkatan keterampilan ini juga berdampak bagi pegawai dalam menyelesaikan tugas yang lebih kompleks dan berkontribusi lebih besar terhadap pencapaian tujuan institusi.Â
Kesempatan belajar dan berkembang dapat meningkatkan kepuasan kerja dan loyalitas pegawai terhadap organisasi. Investasi dalam meningkatkan kemampuan sumber daya mampu mempertahankan kelangsungan suatu organisasi dalam menghadapi tantangan perkembangan teknologi.Â
Pegawai yang terampil dapat memberikan dampak positif bagi pencapaian (Key Performance Indicators) atau target institusi. Selain berkontribusi pada pengembangan individu, pelatihan ini juga mendukung pencapaian target institusi secara keseluruhan, efektif, responsif, dan relevan di tengah perkembangan teknologi dan kebutuhan pemustaka.
KesimpulanÂ