Mohon tunggu...
Akhmad Mukhlis
Akhmad Mukhlis Mohon Tunggu... Dosen - Gandrung Sepak Bola, Belajar Psikologi

4ic meng-Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Neuroplastisitas, Alasan Kita Bisa Lebih Baik Mulai Saat Ini

8 Maret 2022   12:23 Diperbarui: 9 Maret 2022   08:46 1759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, manusia belum memiliki alat canggih yang mampu melihat otak secara mikroskopis dan yang terakhir adalah kenyataan bahwa orang yang menderita kerusakan otak serius seringkali tidak dapat pulih. Alasan-alasan tersebut yang membuat manusia percaya bahwa otak tidak mampu berubah.

Namun penelitian modern kemudian menemukan bahwa otak dapat berubah dan meningkatkan kapasistasnya. Ini diawali ide yang aslinya telah bisa ditemukan dalam buku monumental karya bapak psikologi modern, William James, The Principles of Psychology. 

Dalam buku yang diterbitkan tahun 1890, terdapat kalimat menarik yang ditulis "Organic matter, especially nervous tissue, seems endowed with a very extraordinary degree of plasticity." William James percaya bahwa jaringan sel saraf memiliki plastisitas yang luar biasa.

Pada 1920-an, peneliti Karl Lashley menemukan bukti perubahan jalur saraf monyet rhesus. Pada 1960-an, para peneliti mulai mengeksplorasi kasus-kasus di mana orang dewasa yang lebih tua yang menderita stroke parah dapat kembali berfungsi, menunjukkan bahwa otak lebih lunak daripada yang diyakini sebelumnya. 

Peneliti modern juga telah menemukan bukti bahwa otak mampu memperbaiki dirinya sendiri setelah terjadi kerusakan. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang tidak terbatas pada kemampuan mental yang mereka miliki sejak lahir dan bahwa otak yang rusak seringkali cukup mampu untuk melakukan perubahan yang luar biasa.

Jadi Apa Itu Neuroplastisitas dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Peneliti percaya bahwa struktur otak terdiri dari 86 Milyar Neuron. Neuroplastisitas adalah istilah yang mengacu pada kemampuan otak untuk berubah dan beradaptasi sebagai hasil dari pengalaman. 

Para ahli percaya otak memiliki kapasitas luar biasa untuk mengatur kembali jalur, membuat koneksi baru, dan dalam beberapa kasus, bahkan membuat neuron baru. 

Peneliti awal percaya bahwa neurogenesis , atau penciptaan neuron baru, berhenti tak lama setelah lahir. Namun, penelitian baru-baru ini juga menemukan bahwa neuron baru berkembang di masa dewasa.

Sejauh ini, terdapat dua jenis utama neuroplastisitas:

  • Plastisitas fungsional (functional plasticity), yang mengacu pada kemampuan otak untuk memindahkan fungsi dari area otak yang rusak ke area lain yang tidak rusak
  • Plastisitas struktural (structural plasticity), yaitu istilah untuk kemampuan otak untuk benar-benar mengubah struktur fisiknya sebagai hasil belajar.

Tahun awal kehidupan adalah tahun yang luar biasa dalam perkembangan otak manusia. Saat lahir, setiap neuron di korteks serebral diperkirakan memiliki 2.500 sinapsis atau celah kecil antara neuron tempat impuls saraf diteruskan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun