Mohon tunggu...
Akhmad Mukhlis
Akhmad Mukhlis Mohon Tunggu... Dosen - Gandrung Sepak Bola, Belajar Psikologi

4ic meng-Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sering Terganggu Saat Membaca, Disleksia atau ADHD?

2 Maret 2022   10:03 Diperbarui: 5 Maret 2022   16:02 1682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ADHD | Sumber: shutterstock

Orang dewasa dengan ADHD biasanya berjuang dengan gejala seperti kesulitan memperhatikan, impulsif dan gelisah. 

Harold N. Levinson, dalam buku berjudul New Insights into ADD/ADHD mencatat bahwa gejala seperti kurangnya organisasi, keterampilan mendengarkan yang buruk, mudah teralihkan, dan kegagalan untuk menindaklanjuti tugas sering dianggap sebagai perilaku khas anak, sehingga sering terlewatkan saat masih kanak-kanak. Saat dewasa, mereka terus saja berjuang dengan gangguan-gangguan tersebut.

Gejala lain dari ADHD pada orang dewasa seperti dicatat dalam buku Return to Work in Mild Cognitive Disorders adalah perilaku seperti perencanaan yang buruk dan manajemen waktu, masalah multitasking, pelupa, toleransi frustrasi yang rendah dan sering terjadi perubahan suasana hati. Oleh karena itu, banyak terjadi kesalahan diagnosis ADHD dewasa dengan kecemasan atau bahkan dengan depresi.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnla Eur Child Adolesc Psychiatry menyebutkan bahwa masalah fokus adalah hal utama yang paling menonjol pada orang dewasa dengan ADHD. Meskipun tampak seperti kontradiktif, kan memang ADHD gak bisa fokus? 

Jangan salah, seseorang dengan ADHD memang melakukan perjuangan berat untuk tetap pada fokusnya saat mengerjakan tugas yang menurut mereka membosankan. 

Namun, pada sisi lain, saat mereka bertemu tugas yang mereka minati, mereka bisa jadi akan lupa makan dan mandi. 

Tingkat dopamine rendah pada orang ADHD membuat mereka kehabisan bahan bakar (motivasi) untuk mendorong dirinya melalui tugas-tugas yang tidak menarik, meskipun itu terlihat sangat mudah bagi orang lain.

Secara umum, penelitian menyebut beberapa hal yang dianggap tugas sulit bagi ADHD dewasa, diantaranya:

  • Tugas sederhana namun lama, seperti membaca buku.
  • Tugas dengan konsekuensi di depan seperti mempelajari keterampilan baru atau mempersiapkan acara jauh di masa depan.
  • Tugas yang berulang atau dapat diprediksi, seperti tugas administrasi kantor, dan sebagian besar pekerjaan rumah tangga.

Hal-hal tersebut menjadi sulit karena seseorang dengan ADHD memiliki reaksi emosional yang kuat terhadap hal-hal yang tampaknya kecil bagi orang lain. 

ADHD memiliki sensitivitas yang begitu tinggi pada hal-hal kecil seperti sentuhan, suara, cahaya, bahkan label pada pakaian. 

Banyak orang dewasa berjuang dengan gejala-gejala ini tanpa menganggap ADHD sebagai sumbernya, yang seringkali dapat mengakibatkan masalah dengan kepercayaan diri yang mengarah pada kecemasan dan depresi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun