Mohon tunggu...
Akhmad Mukhlis
Akhmad Mukhlis Mohon Tunggu... Dosen - Gandrung Sepak Bola, Belajar Psikologi

4ic meng-Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengapa Anak Jenaka Mungkin Juga Anak Cerdas?

25 Februari 2022   11:40 Diperbarui: 25 Februari 2022   15:02 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ASIS merupakan tes yang dikembangkan Universitas Anadolu untuk menilai profil kecerdasan anak, bakat intelektual dan tentunya skor IQ.

Ilustrasi diambil dari www.menshealth.com
Ilustrasi diambil dari www.menshealth.com

Untuk melihat level humor peserta penelitian, peneliti menyodorkan 10 kartun jenis komik untuk setiap anak. 

Setengah dari kartun hanya memiliki dialog parsial, dengan satu teks tertulis dan setidaknya satu kotak dialog kosong. 

5 kartun lainnya sengaja hanya menyajikan gambar tanpa dialog. Harapannya, peserta penelitian mengisi semua kotak dialog yang disediakan kosong. 

Untuk menilai hasilnya peneliti menggunakan teknik Consensual Assessment Technique (CAT), sebuah teknik untuk menilai kerja kreatif. 

Setiap kartun diberi dua skor, pertama didasarkan pada relevansi, dan apakah para ahli memahami kartun yang ditulis anak tersebut. 

Skor kedua didasarkan pada penentuan para ahli tentang betapa lucunya kartun itu.

Hasil yang didapat dari serangkaian penelitian tersebut adalah semakin tinggi skor peserta pada tes ASIS, semakin tinggi pula skor pada tes kemampuan humor mereka. 

Dengan kata lain, semakin pintar mereka, semakin lucu mereka. Anak-anak yang mendapatkan skor tinggi pada kedua tes tersebut juga cenderung memiliki kemampuan verbal dan kemampuan visual-spasial yang tinggi.

Hasil penelitin ini jelas kabar gembira, namun jangan lupakan bahwa setiap penelitian punya keterbatasan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun