Pertanyaan selanjutnya mungkin adalah apakah aktivitas selain menangis yang akan menjadi tanda kompetensi anak untuk berbicara?Â
Centers for Desease Control and Prevention menyebut banyak tanda lain yang bisa kita gunakan untuk melihat perkembangan bahasa anak kita.Â
Selain menangis, pada usia dua bulan, kebanyakan bayi telah mampu mengarahkan wajahnya (menoleh) ke arah orangtua mereka saat berbicara.Â
Itu menandakan bahwa mereka mulai memerhatikan suara-suara disekitarnya, mereka memiliki kesadaran fonemik (phonemic awareness). Ketika bayi lahir, mereka dapat mendengar dan membedakan semua suara dalam semua bahasa di dunia.Â
Ahli bahasa menyebut terdapat sekitar 150 suara dalam sekitar 6500 bahasa, meskipun tidak ada bahasa yang menggunakan semua suara itu. Selain itu, mereka juga telah mampu mengeluarkan suara-suara awal yang belum terlalu jelas.
Saat usia empat bulan, bayi telah mampu mengoceh dan bahkan mungkin meniru beberapa suara dan intonasi yang dia dengarkan.Â
Pada usia inilah bayi juga telah mampu mengatur ritme dan intonasi tangisannya dengan jelas, sehingga orangtua paham apa yang mereka inginkan.Â
Usia enam bulan perkembangan bahasa bayi menjadi lebih kompleks, karena mereka mulai bisa menanggapi pertanyaan dan permintaan orangtuanya dengan suara tertentu.Â
Usia ini juga biasanya mereka telah mengenal suara yang menandakan panggilan (nama) untuknya. Ocehan bayi usia 6 bulan juga lebih bervariasi dibandingkan usia empat bulan-an.
Kata Pertama