Mohon tunggu...
Akhmad Mukhlis
Akhmad Mukhlis Mohon Tunggu... Dosen - Gandrung Sepak Bola, Belajar Psikologi

4ic meng-Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Membaca Lebih Awal, Apakah Menandakan Anak Berbakat?

8 Februari 2022   12:51 Diperbarui: 9 Februari 2022   02:37 2295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari understood.org

Jika sebelum lima tahun anak-anak mampu membaca dengan diajari secara formal, itu berarti kemampuan membaca anak adalah kolaborasi yang pas antara tahapan perkembangan dengan dukungan yang intens yang diberikan oleh orangtua dan lingkungannya (biasanya sekolah). 

Bisa jadi, anak yang membaca di usia yang sangat muda (kurang dari 5 tahun) dengan fasilitas dan dukungan yang baik adalah anak-anak dengan tingkat kecerdasan yang tinggi. Namun itu tidak berarti anak tersebut berbakat.

Bisa jadi, anak yang membaca di usia sangat dini adalah anak dengan tingkat kecerdasan tinggi, namun, itu tidak berarti berarti anak tersebut berbakat.

Dalam membaca, anak berbakat biasanya adalah anak yang telah menemukan cara membaca tanpa instruksi membaca formal, mereka belajar membaca secara otodidak. Seorang anak pertama kali menyadari bahwa huruf mewakili suara dan bahwa huruf bersama-sama mewakili kata-kata tanpa diajari secara formal. 

Pembaca otodidak mengetahui sistem simbol ini sendiri, kadang-kadang dengan sedikit stimulasi. Namun, sayangnya tidak semua pembaca otodidak di usia yang sangat muda adalah ciri utama berbakat. Jika mereka hanya mampu membaca lancar tanpa keterampilan pemahaman, ada kemungkinan mereka adalah anak hyperlexia.

Terlepas dari apakah anak kita adalah anak berbakat atau tidak, memaparkan anak dengan literasi sedini mungkin bisa jadi adalah hal yang baik untuk masa depan mereka. Membaca sebagai kompetensi mengenal dunia, bukan membaca sebagai persyaratan masuk SD.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun