Virus Vs KetakutanÂ
Karena jangkauan global dan sifat instan dari media modern, penularan ketakutan menyebar lebih cepat daripada virus berbahaya yang bahkan tidak terlihat.Â
Hanya dengan mengamati atau mendengar orang lain yang ketakutan kita akan tertular ketakutan tanpa harus mengetahui apa yang menyebabkan orang lain ketakutan. Bahkan mungkin ketakutan kita menyebar lebih jauh lagi.
Larinya rusa demi menyelamatkan hidupnya ternyata hanya mengikuti salah satu anggota kelompoknya yang melihat langsung bahaya (predator). Hal ini cukup untuk menggerakkan keseluruhan kelompknya.Â
Kelompok dalam hal ini kemudian mengambil alih teror individu untuk bertindak sama dan sesuai. Manusia juga sama, sangat sensitif terhadap kepanikan atau ketakutan yang diungkapkan oleh sekelompok manusia lainnya.
Dalam otak, struktur yang memiliki kemampuan untuk merespon ketakutan berada pada serat yang menghubungkan belahan otak kanan dan otak kiri. Neuroscience menyebutnya sebagai anterior cingulate cortex (ACC).Â
Gampangnya, ACC kita menyala saat takut. Alarm dari ACC kemudian direspon amigdala untuk memerintahkan kita bertidak menyelamatkan diri. Penularan ketakutan terjadi begitu saja secara otomatis dan tidak sadar, sehingga akan sulit untuk benar-benar mengendalikannya.
Dalam lingkup kerumunan, penularan ketakutan bisa seringkali malah berakibat fatal. Lihat saja kepanikan saat konser, pertandingan olahraga atau pertemuan publik lainnya.Â
Saat satu orang panik karena merasa terancam, seperti rusa, yang lainnya akan meresponnya dengan cepat. Tidak ada waktu untuk memverifikasi sumber-sumber teror, kacau. Itulah mengapa sejarah sering mencatat tragedi dari kerumunan massa.
Penularan ketakutan pada dasarnya tidak membutuhkan kontak langsung dengan sumber teror. Bahkan kita tidak pernah melihat secara langsung kondisi pasian yang terpapar virus. Ini adalah kabar buruknya.Â
Media membanjiri masyarakat dengan informasi menakutkan. Alarm kita digugah terus menerus dengan penyebaran virus berbahaya, belum memiliki penangkal, jumlah korban terus meningkat, dan tidak tahu kapan akan berakhir.Â