Mohon tunggu...
Akhmadi Swadesa
Akhmadi Swadesa Mohon Tunggu... Seniman - Pengarang

Menulis saja. 24.05.24

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sepeda Motor Melimpah dari Perkotaan Hingga Pedesaan, Apa Dampaknya Bagi Warga?

5 September 2024   15:04 Diperbarui: 5 September 2024   15:06 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sumber: pixabay

"SELAMAT DATANG di kota motor," kata penyiar  televisi itu, setiap kali memberitakan arus lalu lintas jalan yang begitu padat oleh berbagai jenis kendaraan roda dua, yaitu sepeda motor.

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan kepemilikan sepeda motor terbesar di dunia.

Sepeda motor telah menjadi sarana transportasi utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, baik di perkotaan maupun pedesaan.

Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), pada tahun 2020 saja tercatat lebih dari 120 juta sepeda motor yang beredar di Indonesia, dan jumlah ini terus bertambah setiap tahunnya.

Kenaikan jumlah sepeda motor yang signifikan ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk kemudahan akses kredit, harga yang relatif terjangkau, serta kemampuan sepeda motor untuk menembus kemacetan yang menjadi problem utama di banyak kota besar.

Baca juga: Lakon Kesunyian

Akan tetapi, di balik maraknya penggunaan sepeda motor di Indonesia, terdapat dampak signifikan yang dirasakan oleh warga di setiap kota, baik dari segi sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Berikut adalah beberapa dampak yang paling menonjol.

1. Kemacetan Lalu Lintas

Salah satu dampak yang paling jelas dari banyaknya sepeda motor di jalanan adalah kemacetan lalu lintas yang semakin parah, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Meski sepeda motor dianggap lebih fleksibel dalam menembus kemacetan, namun semakin banyaknya kendaraan di jalan justru memperburuk kondisi lalu lintas. Dan juga, pengendara sepeda motor seringkali tidak mematuhi peraturan lalu lintas, seperti berhenti di trotoar, melawan arus, atau tidak tertib di persimpangan, yang semakin memperparah situasi lalu lintas di perkotaan.

Kemacetan ini tidak hanya berdampak pada waktu tempuh yang lebih lama, tetapi juga mengakibatkan peningkatan stres bagi pengendara dan warga kota secara umum. Orang-orang yang harus menghabiskan waktu berjam-jam di jalan cenderung mengalami kelelahan mental dan fisik yang mempengaruhi produktivitas mereka.

2. Peningkatan Polusi Udara

Banyaknya sepeda motor di jalan juga berkontribusi besar terhadap polusi udara. Sepeda motor, meskipun lebih hemat bahan bakar dibandingkan mobil, tetap menghasilkan emisi gas buang yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Di kota-kota besar, kualitas udara seringkali berada pada level yang tidak sehat, terutama selama jam-jam sibuk. Gas karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), dan partikel halus (PM10) yang dihasilkan oleh mesin sepeda motor menjadi salah satu penyebab utama masalah polusi udara di perkotaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun