Mohon tunggu...
Akhmadi Swadesa
Akhmadi Swadesa Mohon Tunggu... Seniman - Pengarang

Menulis saja. 24.05.24

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pertemuan yang Dirindukan

23 Agustus 2024   08:49 Diperbarui: 24 Agustus 2024   11:00 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Ilustrasi dokpri.

"Lha, iya. Siapa lagi yang kasih makan kucing-kucing ini kalau bukan kita," katanya. "Di pasar ini mereka makan sembarangan. Kasihan kan kalau kucing-kucing ini sampai jatuh sakit? Siapa yang mau mengurusnya?"

"Benar sekali itu, Bu. Ibu ini memang cerdas."

Saya lantas tanyakan dari bahan apa makanan yang dia bagikan untuk kucing-kucing itu. Ternyata si ibu bilang kalau makanan itu semua dari bahan ikan yang dia rebus dan beri bumbu penyedap. Tentu saja ikan adalah makanan pavorit para kucing. Apakah ikan-ikan itu dia beli di pasar ikan? Tidak. Ibu ini mendapatkan ikan-ikan yang sudah afkiran dari pedagang ikan. Di rumah ikan-ikan itu dia siangi dan bersihkan, lalu memasaknya.

"Sehari-hari Ibu ini kerjanya apa?" tanya saya lagi.

"Saya jualan di pasar ini, Mas Bro. Jual apa saja. Mblantik. Sayuran, pisang, atau apa sajalah. Saya beli barang jualannya di lantai dua pasar ini, lalu menjualnya di lantai dasar ini juga. Dagang kecil-kecilan aja, Mas Bro. Cukup-cukup untuk diri saya sendiri aja kok," jawab ibu itu, kali ini dia tersenyum.

"Asal Ibu dari mana ya?"

"Saya dari desa di sana, Mas Bro."

"Oh. Itu desa yang sangat jauh."

"Memang benar itu. Tapi saya datang ke kota ini untuk mencari anak saya. Kami sudah terpisah selama lebih dua puluh tahun."

"Apakah dia anak Ibu satu-satunya? Perempuan atau lelaki?"

"Benar, Mas Bro. Dia anak saya satu-satunya. Laki-laki."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun