Mohon tunggu...
Amin Enyong
Amin Enyong Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pengagum budaya Indonesia\r\nTwitter : @AFamin_\r\nBlog : http://adigunaku.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menjejak Curug Pengantin dan Curug Luhur di Tegal

9 April 2016   20:37 Diperbarui: 9 April 2016   20:44 1579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Papan Penunjuk Curug"][/caption]

Happy weekend Kompasianers! Weekend yang lalu, saya berkesempatan menjejakan kaki di 2 dari beberapa spot wisata alam yang sedang menjadi trend dikalangan anak muda Tegal. 2 spot tersebut yaitu Curug Luhur dan Curug Pengantin (Penganten). Kebetulan 2 curug tersebut terdapat dalam 1 lokasi karena masih merupakan 1 aliran sungai yaitu Sungai Gunung atau warga Tegal biasa menyebutnya Kali Gung.

Untuk menuju lokasi ke dua curug tersebut tidaklah sulit. Bila kita menggunakan kendaraan pribadi atau motor dari arah Kota Tegal ikuti saja rute jalan utama menuju ke arah Bumiayu. Sesampainya di pertigaan Yomani, Lebaksiu, lalu belok kiri, kemudian ikuti saja jalan utama tersebut sampai pertigaan Tuwel. Dari pertigaan Tuwel kita ambil kanan menuju ke arah Bumijawa. Sampai di SMAN 1 Bojong, ambil kanan jalanan agak menurun, lalu masuk Dukuh Kopigandu. Dari sana kita bisa langsung tracking menuju lokasi dan akan melewati jalan setapak dan sawah-sawah.

Lokasi wisata ini belum dikelola oleh Pemda, karena masih tergolong baru. Untuk sementara, dikelola secara swadaya oleh masyarakat desa, sehingga fasilitas penunjang pun masih terbilang minim. Termasuk untuk jalur tracking dari parkiran sampai lokasi curug, masih banyak yang berupa tanah yang bisa jadi sangat licin ketika musim penghujan tiba.

1.        Curug Pengantin

Curug pertama yang saya sambangi waktu itu adalah curug Pengantin atau dalam bahasa Jawa Penganten. Secara administratif, Curug Pengantin masuk ke dalam wilayah Dukuh Bandarsari, Desa Bumijawa, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.

[caption caption="Curug Pengantin"]

[/caption]

Jika ditarik dari lokasi parkir, tracking untuk menuju curug ini kurang lebih sekitar 500 meter dengan melewati jalan setapak dan persawahan warga. Sambil berjalan, anda juga bisa menyaksikan hamparan sawah yang sangat subur disertai dengan kesibukan para petaninya. Jangan segan untuk menyapa mereka, karena dengan senang hati mereka akan balik menyapa kita dengan keramahannya.

Selain melalui jalan setapak dan areal persawahan, yang paling berat untuk menuju curug Pengantin yaitu kita harus menyebrangi sungai. Tak ada alat bantu apapun disana. Untuk bisa menyebranginya cukup menguras adrenalin dikarenakan arus sungai yang cukup deras. Jadi harus benar-benar berhati-hati.

Namun, setelah melewati berbagai tantangan tersebut, anda akan segera disambut oleh keindahan Curug Pengantin. Curug Pengantin ini berjumlah dua buah, dengan tingginya kurang lebih sekitar 10 meter. Layaknya seorang Pengantin, 2 buah curug tersebut saling bersebelahan, itulah mengapa curug ini dinamakan Curug Pengantin. Namun meskipun bersebelahan, masing-masing punya karakteristik yang berbeda. Pada curug yang di sebelah kanan arah aliran airnya cenderung turun ke bawah, sedangkan curug pasangannya (disebelahnya), arah alirannya cenderung memancar dengan arus yang lebih deras. Meskipun berbeda arus dan arah alirannya, namun arah airnya tetap menuju pada kolam air yang sama. Dari situ, kita bisa belajar, curug saja meskipun berbeda aliran masih tetap bersebelahan dan berdampingan, begitu juga seharusnya manusia, meskipun berbeda pilihan, politik, RAS, dll, seharusnya tetap bisa berdampingan menjaga hubungan baik antar sesama manusia.

2.        Curug Luhur

[caption caption="Derasnya arus Curug Luhur"]

[/caption]

Beralih dari Curug Penganten, saatnya menuju ke Curug Luhur. Lokasi Curug Luhur ini masih satu aliran sungai dengan Curug Penganten, tepatnya berada dibawahnya. Secara administratif, Curug Luhur berada di antara 2 daerah, yaitu Desa Sokasari, Kecamatan Bumijawa dan Dukuh Kopigandu, Desa Tuwel, Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal.

Curug Luhur ini mempunyai tinggi kurang lebih 25 meter. Jadi bisa dibilang, curug Luhur ini merupakan salah satu curug terbesar atau tertinggi di aliran Kali Gung. Hal inilah mengapa curug ini dinamakan Curug Luhur, karena luhur disini diartikan agung atau besar. 

Curug ini sangat indah, lokasinya yang tersembunyi, membuat seakan-akan berada di sebuah mangkuk kolam yang luas dengan airnya yang jernih serta tidak terlalu dalam. Meskipun tidak terlalu dalam, sangat tidak disarankan untuk mandi di bawah curug langsung, mengingat arus air yang turun dari curug sangatlah besar. Sangking besarnya, cipratan airnya bisa dirasakan dari beberapa meter bibir curug.

Banyak cerita mistik yang beredar disekitaran Curug Luhur ini. Atas keluhuran (kebesarannya), beberapa pengunjung yang punya indra istimewa mengatakan, curug ini punya jalur tersembunyi yang menghubungkan dengan puncak gunung Slamet dan kerajaan Nyi Roro Kidul. Hal ini diceritakan oleh salah satu pedagang makanan yang ada di lokasi sekitar curug yang sayangnya saya lupa menanyakan namanya.

Itulah sedikit cerita wisata alam saya di weekend kemarin, semoga bisa menginspirasi. Bagi yang weekend ini belum punya agenda wisata, mungkin bisa mencoba alternatif wisata jalan-jalan ke curug ini dan lokasi-lokasi di Tegal yang lain. Happy weekend! (Amin)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun