[caption caption="Papan Penunjuk Curug"][/caption]
Happy weekend Kompasianers! Weekend yang lalu, saya berkesempatan menjejakan kaki di 2 dari beberapa spot wisata alam yang sedang menjadi trend dikalangan anak muda Tegal. 2 spot tersebut yaitu Curug Luhur dan Curug Pengantin (Penganten). Kebetulan 2 curug tersebut terdapat dalam 1 lokasi karena masih merupakan 1 aliran sungai yaitu Sungai Gunung atau warga Tegal biasa menyebutnya Kali Gung.
Untuk menuju lokasi ke dua curug tersebut tidaklah sulit. Bila kita menggunakan kendaraan pribadi atau motor dari arah Kota Tegal ikuti saja rute jalan utama menuju ke arah Bumiayu. Sesampainya di pertigaan Yomani, Lebaksiu, lalu belok kiri, kemudian ikuti saja jalan utama tersebut sampai pertigaan Tuwel. Dari pertigaan Tuwel kita ambil kanan menuju ke arah Bumijawa. Sampai di SMAN 1 Bojong, ambil kanan jalanan agak menurun, lalu masuk Dukuh Kopigandu. Dari sana kita bisa langsung tracking menuju lokasi dan akan melewati jalan setapak dan sawah-sawah.
Lokasi wisata ini belum dikelola oleh Pemda, karena masih tergolong baru. Untuk sementara, dikelola secara swadaya oleh masyarakat desa, sehingga fasilitas penunjang pun masih terbilang minim. Termasuk untuk jalur tracking dari parkiran sampai lokasi curug, masih banyak yang berupa tanah yang bisa jadi sangat licin ketika musim penghujan tiba.
1. Â Â Â Â Curug Pengantin
Curug pertama yang saya sambangi waktu itu adalah curug Pengantin atau dalam bahasa Jawa Penganten. Secara administratif, Curug Pengantin masuk ke dalam wilayah Dukuh Bandarsari, Desa Bumijawa, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.
[caption caption="Curug Pengantin"]
Jika ditarik dari lokasi parkir, tracking untuk menuju curug ini kurang lebih sekitar 500 meter dengan melewati jalan setapak dan persawahan warga. Sambil berjalan, anda juga bisa menyaksikan hamparan sawah yang sangat subur disertai dengan kesibukan para petaninya. Jangan segan untuk menyapa mereka, karena dengan senang hati mereka akan balik menyapa kita dengan keramahannya.
Selain melalui jalan setapak dan areal persawahan, yang paling berat untuk menuju curug Pengantin yaitu kita harus menyebrangi sungai. Tak ada alat bantu apapun disana. Untuk bisa menyebranginya cukup menguras adrenalin dikarenakan arus sungai yang cukup deras. Jadi harus benar-benar berhati-hati.
Namun, setelah melewati berbagai tantangan tersebut, anda akan segera disambut oleh keindahan Curug Pengantin. Curug Pengantin ini berjumlah dua buah, dengan tingginya kurang lebih sekitar 10 meter. Layaknya seorang Pengantin, 2 buah curug tersebut saling bersebelahan, itulah mengapa curug ini dinamakan Curug Pengantin. Namun meskipun bersebelahan, masing-masing punya karakteristik yang berbeda. Pada curug yang di sebelah kanan arah aliran airnya cenderung turun ke bawah, sedangkan curug pasangannya (disebelahnya), arah alirannya cenderung memancar dengan arus yang lebih deras. Meskipun berbeda arus dan arah alirannya, namun arah airnya tetap menuju pada kolam air yang sama. Dari situ, kita bisa belajar, curug saja meskipun berbeda aliran masih tetap bersebelahan dan berdampingan, begitu juga seharusnya manusia, meskipun berbeda pilihan, politik, RAS, dll, seharusnya tetap bisa berdampingan menjaga hubungan baik antar sesama manusia.
2. Â Â Â Â Curug Luhur