Mohon tunggu...
Akhmad Faozan
Akhmad Faozan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar di Universitas Mercu Buana 41121110072 Teknik Civil

41121110072 Teknik Civil PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Membedakan Antara Fortune Vs Virtue

27 Januari 2025   14:32 Diperbarui: 27 Januari 2025   14:32 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.thecollector.com/virtu-and-fortuna-according-to-niccolo-machiavelli/

https://www.indonesiana.id/read/154366/lebih-baik-process-oriented-atau-result-oriented
https://www.indonesiana.id/read/154366/lebih-baik-process-oriented-atau-result-oriented

Stres sering kali berasal dari keinginan untuk mengendalikan hal-hal yang sebenarnya di luar kendali kita. Dengan menerima Fortuna sebagai bagian dari kehidupan dan fokus pada Virtue, individu dapat mengurangi tekanan emosional. Seorang mahasiswa yang menerima bahwa nilai akhir bukan satu-satunya ukuran keberhasilan akan lebih mampu menikmati proses belajar. Begitu pula, seorang profesional yang fokus pada kualitas kerja daripada persaingan tidak sehat akan merasa lebih damai.

Bagaimana Menerapkan Stoicisme dalam Kehidupan Sehari-Hari?

1. Membuat Daftar Fortuna dan Virtue

Langkah pertama untuk menerapkan Stoicisme adalah mengenali apa yang berada di bawah kendali kita (Virtue) dan apa yang tidak (Fortuna). Luangkan waktu untuk membuat dua daftar: satu untuk hal-hal yang Anda kendalikan dan satu lagi untuk hal-hal yang tidak.

2. Latih Disiplin Diri

Disiplin diri adalah inti dari Virtue. Sebagai mahasiswa, ini berarti memiliki jadwal belajar yang konsisten, menghindari prokrastinasi, dan menjaga integritas dalam tugas. Sebagai profesional, ini berarti bekerja secara efisien, memenuhi tenggat waktu, dan menghindari distraksi.

3. Gunakan Visualisasi Negatif

Dalam Stoicisme, visualisasi negatif adalah teknik untuk membayangkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Tujuannya bukan untuk menjadi pesimis, tetapi untuk mempersiapkan diri menghadapi realitas. Sebagai contoh, seorang mahasiswa dapat membayangkan kemungkinan gagal dalam ujian dan kemudian merencanakan langkah-langkah yang dapat diambil untuk bangkit kembali.

4. Refleksi Harian

Luangkan waktu setiap malam untuk merenungkan hari yang telah berlalu. Tanyakan pada diri sendiri: Apakah saya sudah fokus pada Virtue hari ini? Apakah saya membuang energi pada Fortuna? Dengan refleksi ini, Anda dapat terus memperbaiki diri dan menjaga fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun