Stres sering kali berasal dari keinginan untuk mengendalikan hal-hal yang sebenarnya di luar kendali kita. Dengan menerima Fortuna sebagai bagian dari kehidupan dan fokus pada Virtue, individu dapat mengurangi tekanan emosional. Seorang mahasiswa yang menerima bahwa nilai akhir bukan satu-satunya ukuran keberhasilan akan lebih mampu menikmati proses belajar. Begitu pula, seorang profesional yang fokus pada kualitas kerja daripada persaingan tidak sehat akan merasa lebih damai.
Bagaimana Menerapkan Stoicisme dalam Kehidupan Sehari-Hari?
1. Membuat Daftar Fortuna dan Virtue
Langkah pertama untuk menerapkan Stoicisme adalah mengenali apa yang berada di bawah kendali kita (Virtue) dan apa yang tidak (Fortuna). Luangkan waktu untuk membuat dua daftar: satu untuk hal-hal yang Anda kendalikan dan satu lagi untuk hal-hal yang tidak.
2. Latih Disiplin Diri
Disiplin diri adalah inti dari Virtue. Sebagai mahasiswa, ini berarti memiliki jadwal belajar yang konsisten, menghindari prokrastinasi, dan menjaga integritas dalam tugas. Sebagai profesional, ini berarti bekerja secara efisien, memenuhi tenggat waktu, dan menghindari distraksi.
3. Gunakan Visualisasi Negatif
Dalam Stoicisme, visualisasi negatif adalah teknik untuk membayangkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Tujuannya bukan untuk menjadi pesimis, tetapi untuk mempersiapkan diri menghadapi realitas. Sebagai contoh, seorang mahasiswa dapat membayangkan kemungkinan gagal dalam ujian dan kemudian merencanakan langkah-langkah yang dapat diambil untuk bangkit kembali.
4. Refleksi Harian
Luangkan waktu setiap malam untuk merenungkan hari yang telah berlalu. Tanyakan pada diri sendiri: Apakah saya sudah fokus pada Virtue hari ini? Apakah saya membuang energi pada Fortuna? Dengan refleksi ini, Anda dapat terus memperbaiki diri dan menjaga fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.