Angka 01 dan 02 sudah tidak ada lagi, sebab Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jember telah menetapkan pasangan Gus-Djos sebagai pemenangnya dalam gelanggang pertempuran demokrasi.Â
01, 02 atau pun 03, semua harus kembali ke pengaturan awal
Dalam sebuah pertandingan, pasti akan ada yang kalah dan menang, sudah saatnya kembali ke posisi masing-masing, karena pada dasarnya semua calon baik yang menang maupun yang kalah, sejatinya hanya untuk beribadah dan mengabdi ke masyarakat Jember, sebagai sebuah risalah, atau tangan panjang dari yang kuasa untuk melanjutkan perbaikan di muka bumi ini.Â
Kabupaten Jember, yang populer sebagai daerah pandalungan, dan di huni oleh berbagai suku dan etnis, merupakan representasi dari nusantara ini.Â
Dari angka 1,9 juta penduduk Jember terdiri dari suku Madura, Jawa, China, Arab, Bugis, dan masih banyak suku lainnya yang menetap dan sudah menjadi penduduk Jember.Â
Karena mungkin kabupaten Jember secara geografis suasananya cukup Jembar. Atau di sukai oleh banyak orang dari berbagai daerah.Â
Yang berat bukan menjadi pemenang, tetapi Mempertahankan kemenangan
Koalisi partai pendukung, relawan, para ulama dan para tokoh sudah mengantarkan pasangan Gus-Djos terpilih menjadi bupati Jember.Â
Kemenangan ini sudah patut disyukuri, Sebab Jember sudah memiliki Bupati baru untuk periode 5 tahun yang akan datang.Â
Tidak hanya sampai di situ saja, perjalanan ini masih panjang, Gus Fawaid dan pak Djoko masih belum di lantik, dan hiruk pikuk, serta faksi-faksi yang sudah mulai nampak dengan berbagai macam kepentingannya.Â
Inilah yang akan menjadi pekerjaan rumah yang sangat besar bagi Fawaid dan Djoko Susanto untuk memimpin kabupaten yang cukup luas ini.Â