Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kerawanan dan Konflik Sosial Mulai Tercium pada Pemilu Tahun 2024

10 September 2023   18:46 Diperbarui: 10 September 2023   18:54 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masing-masing bakal calon presiden 2024, semuanya memiliki pendukung loyal yang siap untuk memenangkan calonnya, sumber: antaranews.com

Salah satu contoh kasus pemukulan yang di lakukan oleh pengurus Partai Gerindra di Jawa Tengah yang memukul pengurus PDI Perjuangan hingga berbuntut panjang.

Hal tersebut merupakan percikan-percikan yang sudah mulai ada konflik sosial antar pendukung.

Loyalisme dan Fanatisme pendukung bisa memunculkan percikan api amarah

Para pendukung, loyalis dan fanatisme terhadap calon tertentu sangat mungkin akan melakukan berbagai cara agar calon yang didukung bisa memenangkan kontestasi.

Pemilu umum tahun 2024 khususnya pilihan presiden dan wakil presiden, mulai dari manuver para elite hingga para pendukung, berupaya jegal menjegal dan saling menjatuhkan satu sama lain.

Informasi dari fakta yang sebenarnya sampai dengan informasi hoax pun kerap berseliweran di berbagai platform media sosial.

Problemnya ketika para loyalis dan pendukung fanatisme tidak lagi mengedepankan rasionalitas dan etika, maka kekisruhan akan sangat mungkin terjadi.

Apalagi jika terpengaruh oleh opini dari berbagai macam survey, khususnya survey pesanan yang terus memenangkan salah satu kandidat pun tidak seutuhnya bisa di jadikan patokan, meskipun metode yang di pakai dengan raoudom sampling dengan trouble error hanya 5 %.

Mengapa surveyor tidak bisa di percaya seutuhnya, sebab survey yang di alikak hanya berdasarkan sampling saja, disamping itu pula lembaga survey yang saat ini berseliweran di berbagai media, sangat mungkin semuanya berdasarkan pesanan, sehingga tidak heran jika kemudian surveynya hanya itu-itu saja.

Publik pun membaca bahwa lembaga Survey sampai mendekati hari pencoblosan, bisa di pastikan akan memenangkan dua kandidat yang ada di lingkaran Istana, kalau tidak Ganjar Pranowo ya mungkin Pranowo Subianto, sehingga publik pun membaca bahwa Surveyor tersebut hanya membangun opini, sementara pemilihnya Sudan mulai cerdas dan rasional.

Artinya apa, bahwa penggiringan opini ini juga sangat mungkin akan menjadi percikan api yang bisa menyulut terjadinya kerawanan dan konflik sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun