Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sarjana Tanpa Skripsi, Apa Keunggulan yang Hendak Ditawarkan?

6 September 2023   13:28 Diperbarui: 6 September 2023   13:33 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Rencana Menteri Pendidikan, Kebudayaan, riset dan tekhnologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim yang tertuang dalam Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, melakukan terobosan baru untuk menghapus Skripsi sebagai syarat lulusan Sarjana"

Ketika Karya Ilmiah yang disebut dengan Skripsi bagi calon Sarjana sebagai syarat kelulusan, dan rencana Mendikbudristek hendak dihapus, apa yang kemudian terobosan dan keunggulan yang di persiapkan dan ditawarkan untuk menjamin mutu pendidikan di perguruan Tinggi ?

Dalam konstek saat ini, ketika Skripsi tak lagi diwajibkan bagi jenjang SI, terobosan apa yang hendak dilakukan dan ditawarkan oleh Mendikbudristek untuk menjamin kualitas pendidikan khususnya bagi perguruan tinggi.

Ada banyak variabel yang perlu untuk dianalisa terkait dengan syarat kelulusan tanpa skripsi, tentu hal tersebut berkaitan dengan kelulusan pendidikan di perguruan tinggi, karena sejauh ini Skripsi sebagai mata kuliah Akhir cukup menentukan bagi kelulusan sebagai sarjana.

Perguruan tinggi yang berada di bawah naungan mendikbudristek, jelas harus mempersiapkan diri terhadap terobosan bagi perguruan tinggi, dan hal tersebut cakupannya masih berbeda kementerian Agama.

Dilansir dari laman kompas.com, Bisa bentuk prototipe dan proyek, dan bentuk lainnya. Tidak hanya skripsi atau disertasi. Bukan berarti tidak bisa tesis atau disertasi, tetapi keputusan ini ada di masing-masing perguruan tinggi," ujar Nadiem

Artinya terobosan tersebut masih menjadi kebijakan dimasing-masing perguruan tinggi.

Sarjana Tanpa Skripsi !

Kebijakan yang kemudian menjadi salah satu terobosan, adalah menghapus syarat membuat karya ilmiah (Skripsi).

Dan syarat itu pun bisa di ganti dengan prototipe dan proyek yang bisa dilakukan oleh para calon sarjana.

Disinilah kemudian memunculkan debatable berkaitan dengan penghapusan karya ilmiah Skripsi sebagai syarat mendapatkan gelar Sarjana.

Lantas apa mutu pendidikan di perguruan tinggi yang hendak menjadi target dari mendikbudristek ? 

Apakah lulusan sarjana, atau Pascasarjana dan program doktoral hanya sebagai label saja, yang semuanya hanya dipersiapkan sebagai SDM-SDM yang siap untuk bekerja ?

Terobosan-terobosan inilah yang mungkin hendak di capai oleh mendikbudristek, melihat situasi dan kondisi, serta tantangan zaman ke depan.

Mempertanyakan Mutu dan Kualitas Pendidikan Tinggi era Mendikbudristek Nadiem Makarim ?

Harapannya dengan kebijakan sarjana Tanpa Skripsi, tentu harus di topang dengan program yang berbeda dan arahnya lebih unggul untuk menjamin kualitas pendidikan di perguruan tinggi.

Tanpa syarat membuat skripsi dan bisa menjadi Sarjana mungkin sebagian akan menerima dengan sumringah nan bahagia.

Akan tetapi akan diarahkan kemana lulusan sarjana tanpa harus membuat karya ilmiah berupa skripsi yang menjadi sebuah persyaratan kelulusan?

Apakah hal tersebut ada jaminan yang komprehensif mengenai terobosan baru Mendikbudristek sarjana tanpa skripsi..?

Maka dari itu hal yang berkaitan dengan terobosan baru sekaligus kebijakan dari Mendikbudristek mengenai lulusan sarjana tanpa skripsi, Pascasarjana tanpa tesis dan program doktor tanpa disertasi itu menjadi tanda tanya mengenai kualitas dari pendidikan tinggi tersebut.

Maka dari itu perlu untuk diuji coba terlebih dahulu untuk menjamin kualitas pendidikan di perguruan tinggi, sebab pada ranah pendidikan itu sendiri Sumber daya Berkualitas menjadi tumpuan bagi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun