Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Koalisi Duplikat Prabowo Subianto, Apa Dampaknya?

30 Agustus 2023   10:26 Diperbarui: 30 Agustus 2023   10:29 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah yang kemudian menjadikan koalisi Gemuk Prabowo memunculkan friksi yang cukup berlebihan, pasalnya Jokowi sebagai presiden sekaligus kepala pemerintahan, dikesankan totalitas mendukung pencapresan Prabowo Subianto.

Sementara Jokowi sendiri merupakan petugas Partai PDI Perjuangan yang saat ini sedang getol memperjuangkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.

Efek Koalisi Duplikat terhadap Keberlanjutan Program Presiden Jokowi

Agitasi Lebel yang di sematkan terhadap koalisi gemuk yang di nahkodai oleh partai Gerindra tersebut tentu membuat friksi baru.

Penamaan Koalisi Indonesia Maju (KIM) tanpa melibatkan Muhaimin Iskandar atau akrab disapa cak Imin sebagai Nahkoda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), terkesan ada hal aneh dan ajaib di tubuh koalisi.

Apakah koalisi tersebut benar-benar solid ? Atau bisa saja dari salah satu partai bisa hengkang dari koalisi yang baru di namai dengan Koalisi Indonesia Maju tersebut.

Meski begitu Cak Imin tidak mempersoalkan pergantian nama tersebut yang merupakan duplikasi dari koalisi yang dibangun oleh PDI Perjuangan dan Presiden Jokowi.

Berkaitan dengan duplikat nama koalisi ditubuh partai politik yang sedang mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden itu, jelas akan ada efek terhadap proses dan keberlanjutan dari koalisi yang sudah terbangun.

Dilansir dari laman detikNews.com, Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai " harus hati-hati dengan efek negatifnya bagi koalisi Prabowo. Karena di kalangan publik mulai muncul kesan PDIP dan Ganjar (capres PDIP) didzalimi dengan akuisisi Jokowi yang sangat berlebihan ini. Apalagi PDIP dan Ganjar reaksinya datar saja meski Jokowi terkesan diklaim lebih condong ke Prabowo," ucapnya.

Sebagai Presiden sekaligus kepala Pemerintahan, Jokowi jelas memiliki kedekatan dengan siapa saja, apalagi dengan para menteri yang menjadi kabinet di bawahnya.

Kedekatan Jokowi dengan Prabowo sebagai Menhan, Dengan Erick Thohir sebagai menteri BUMN, dengan Sandiaga Uno sebagai Menparekraf, dan juga kedekatan Jokowi dengan Megawati Soekarno Putri dan Ganjar Pranowo yang sama-sama bernaung di satu partai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun