"Jika Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan berpasangan menjadi bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden, tentu menjadi semakin ngeri percaturan politik pada pemilu tahun 2024 ini"
Wacana menduetkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden dan bakal calon wakil presiden, menyusul terbentuknya Koalisi gemuk yang di prakarsai oleh partai Gerindra dan Partai kebangkitan Bangsa (PKB) yang kemudian di susul oleh partai bulan bintang (PBB), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar, sebagai bentuk melawan kekuatan Prabowo Subianto dengan koalisi Kebangkitan Indosia Raya (KKIR).
Meski tidak mudah menduetkan kekuatan besar yang masing-masing porosnya sudah terbentuk.
Ganjar Pranowo yang sudah di deklarasikan oleh PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan sebagai bakal calon Presiden, tentu sebagai partai penguasa memiliki egosentris yang cukup kuat, dan egosentris itu tetap menempatkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.
Sementara Anies Baswedan yang jauh-jauh hari sudah di deklarasikan sebagai bakal calon presiden oleh partai NasDem yang kemudian menyusul partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera juga sudah terbentuk koalisi perubahan untuk persatuan (KPP).
Akankah Anies Baswedan beserta koalisi yang sudah terbentuk tersebut, berkehendak untuk menjadi bakal calon wakil presiden, jika di duetkan dengan Ganjar Pranowo ?Â
Tentu egosentris dari koalisi tidak bisa kemudian serta Merta menerima wacana untuk menduetkan Ganjar dan Anies menjadi bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden, mengingat secara ideologis kedua tokoh tersebut sangatlah berbeda.
Ganjar Pranowo yang di usung oleh PDI perjuangan memang lebih cenderung pada Islam kiri, sementara Anies Baswedan di representasikan sebagai Islam kanan.
Berkaitan dengan wacana menduetkan Ganjar dan Anies Baswedan pertama kali di lontarkan oleh petinggi PDI Perjuangan, Said Abdullah.
Di lansir dari laman cnnindonesia.com, wacana Duet Ganjar - Anies disampaikan oleh Said Abdullah "Jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan, tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita ke depan. Sama-sama masih muda, cerdas, dan enerjik," kata Said lewat keterangan tertulis, Senin (21/8).